![]() |
| Prosesi pelantikan pengurus DPW LSM LIRA Jabar oleh Wapres DPP LSM LIRA Samsudin SH |
Dalam prosesi yang berlangsung khidmat
tersebut, Bung Asep Komarudin resmi dikukuhkan sebagai Gubernur LIRA Jawa
Barat. Ia akan memimpin kepengurusan periode 2025–2029 bersama Bung Jonny
Sirait sebagai Wakil Gubernur, Muhamad Lili sebagai Sekretaris Wilayah, dan Dr.
H. Dede Mulyana sebagai Bendahara.
Pelantikan turut disaksikan Sekjen DPP
LIRA Bung Adam Irham, Wakil Presiden DPP LIRA Samsudin, SH, serta jajaran tokoh
penting Jawa Barat seperti Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar H. MQ. Iswara,
Kepala Kesbangpol Drs. Wahyu Mijaya, Ketua KPID Jabar, Ketua Komisi Informasi
Jabar, dan para pimpinan lembaga lainnya.
Sinergi,
Tapi Tetap Kritis
Dalam sambutannya, Samsudin, SH
menegaskan bahwa keberadaan LIRA harus menjadi mitra strategis pemerintah,
namun tetap memegang teguh prinsip kritis dan independen.
Wakil Ketua DPRD Jabar M.Q Iswara hadiri Pelantikan DPW LSM LIRA Jabar
“Saya berpesan kepada pengurus LIRA
Jabar di bawah kepemimpinan Bung Askom agar terus berkembang hingga ke seluruh
pelosok Jawa Barat. LIRA harus menjadi organisasi rakyat yang berani bersuara
untuk kepentingan publik,” ujar Samsudin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jawa
Barat H. MQ. Iswara menyambut positif langkah LIRA untuk bersinergi dengan
parlemen daerah.
“DPRD siap terbuka dan bersinergi
dengan LIRA dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi anggaran.
Semoga kolaborasi ini dapat meningkatkan keterbukaan informasi publik dan
memperkuat persepsi anti korupsi di Jawa Barat,” tuturnya.
Komitmen
Bersih dan Transparan
Usai dilantik, Asep Komarudin
menegaskan komitmennya menjadikan LIRA sebagai penggerak pemerintahan bersih di
Jawa Barat.
“Kami siap menjadi mitra terdepan pemerintah, tapi tetap kritis dan independen. Semangat anti korupsi harus jadi budaya di negeri ini,” ujarnya.
![]() |
| penyerahan penghargaan |
Ia menambahkan, kepemimpinan Presiden
Prabowo Subianto yang berkomitmen memberantas korupsi menjadi momentum penting
bagi daerah untuk memperkuat gerakan literasi anti korupsi.
“Dengan Indeks Persepsi Korupsi (CPI)
Indonesia yang masih berada di skor 37, berarti kita masih punya PR besar. LIRA
akan hadir mengawal kebijakan dan mendorong partisipasi masyarakat, terutama
generasi muda,” tegas Askom.
Kerja
Sama dan Gerakan Literasi Anti Korupsi
Sebagai langkah nyata, LIRA Jabar
menandatangani kerja sama program literasi anti korupsi dengan berbagai pihak,
antara lain Komisi Informasi Jawa Barat, Universitas Al Ghifari, Fakultas
Dakwah UIN Sunan Gunung Djati, KPID Jabar, dan STMIK Mardira Indonesia.
Kolaborasi ini diarahkan untuk
membangun kurikulum dan sistem pembelajaran Budaya Anti Korupsi sejak dini di
lingkungan pendidikan Jawa Barat.
LIRA
Academy Award 2025
![]() |
| Penandatanganan kerjasama |
Dalam rangkaian acara pelantikan, LIRA juga memberikan LIRA Academy Award 2025 kepada sejumlah tokoh nasional dan daerah yang dinilai berkomitmen terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Beberapa penerima penghargaan antara
lain:
Prof. Dr. ST. Burhanuddin, S.H., M.M.
– Jaksa Agung RI, atas dedikasi dan keberhasilan dalam mengungkap kasus besar
dan menyelamatkan aset negara.
Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si. –
Gubernur Lemhannas RI, atas kontribusinya dalam literasi anti korupsi.
Dedi Mulyadi – Gubernur Jawa Barat,
atas komitmen terhadap keterbukaan informasi publik.
Rudi Susmanto – Bupati Bogor, atas
dorongan partisipasi masyarakat dalam pengawasan publik.
Diskusi Nasional “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi"
Dr. Tri Adhianto Tjahyono – Wali Kota
Bekasi, atas upaya membangun tata kelola yang transparan.
Dr. H. Dony Ahmad Munir – Bupati
Sumedang, atas konsistensi dalam pencegahan korupsi melalui keterbukaan
informasi.
Diskusi
Nasional: Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?
Menutup rangkaian acara, LIRA Jawa
Barat menggelar Diskusi Nasional bertema “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi:
Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo dalam Pemberantasan Korupsi.”
Hadir
sebagai narasumber antara lain:
Kombes Pol. Mulya Hakim Solichin,
S.I.K., M.H. (Wadir Pencegahan Kortas Tipidkor Polri)
Drs. H. Daddy Rohanady (Anggota DPRD
Jabar, Fraksi Gerindra)
Prof. Dr. Didin Muhafidin, S.Ip.,
M.Si. (Rektor Unfari Bandung)
Ariansyah Eka Saputra (Pengusaha muda)
Asep Chaerulloh (Mantan Bidang
Pencegahan KPK & Dewan Pakar LIRA Jabar).jpeg)
Wakil Ketua DPRD Jabar M.Q Iswara
Diskusi ini menjadi refleksi dan
evaluasi terhadap langkah nyata pemberantasan korupsi, serta mengajak generasi
muda untuk tidak sekadar menolak korupsi, tetapi ikut aktif membangun budaya
integritas.
“Gerakan anti korupsi harus menjadi
budaya bangsa. Mungkin butuh waktu panjang, tapi pasti bisa — seperti yang
terjadi di Rwanda,” tutup Bung Askom dengan optimistis. (LIRA/sein).


