Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hari Bakti Nasional, Zulkifly Chaniago : Bangga Pakai Batik, Jati Diri Bangsa

Kamis, 02 Oktober 2025 | 22:44 WIB Last Updated 2025-10-12T15:52:15Z
Klik
Anggota DPRD Jabar H.Zulkifly Chaniago, BE dari Fraksi Demokrat



BANDUNG, Faktabandungraya.com — Sejak diakui UNESCO pada tahun 2009 sebagai Warisan Budaya Takbenda, batik Indonesia telah menjadi simbol kekayaan budaya Nusantara sekaligus identitas bangsa yang sarat makna dan filosofi. Pemerintah Indonesia pun menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional untuk mengenang dan merayakan warisan luhur ini.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Zulkifly Chaniago, BE dari Fraksi Demokrat, mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, agar memaknai Hari Batik Nasional sebagai momentum mempererat persatuan dan menghidupkan kejayaan budaya bangsa.

“Setiap motif batik menyimpan cerita dan filosofi mendalam, mulai dari nilai kebijaksanaan, kesabaran, hingga penghormatan terhadap alam dan sesama. Inilah yang membuat batik tidak hanya indah, tapi juga penuh makna,” ujar Zulkifly saat ditemui di Bandung, Kamis (2/10/2025).

Ia menambahkan, kekayaan batik Indonesia terlihat dari keberagaman motif yang khas dari berbagai daerah seperti Cirebon, Pekalongan, Solo, hingga Papua. Keberagaman ini justru memperkuat identitas budaya bangsa.

“Batik adalah simbol persatuan dalam keberagaman,” tegas anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat itu.

Di tengah derasnya arus globalisasi, batik justru semakin kokoh dan diapresiasi dunia. Banyak pemimpin internasional bangga mengenakan batik dalam forum-forum resmi, membuktikan bahwa batik telah menjadi ikon budaya Indonesia di panggung global.

Zulkifly juga mengapresiasi tren positif penggunaan batik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, yang kini tidak lagi melihat batik sebagai sesuatu yang kuno, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup modern dan stylish.

“Batik bukan sekadar penampilan, tetapi wujud penghormatan terhadap warisan leluhur. Ketika kita memakai batik, kita sedang merawat jati diri bangsa,” ujarnya dengan penuh semangat.

Kreativitas anak muda dalam menggabungkan unsur tradisional batik dengan tren fesyen kekinian pun mendapat pujian dari Zulkifly. Kolaborasi ini membuat batik semakin diminati berbagai kalangan, termasuk Gen Z.

“Saya bangga banyak desainer muda yang sukses menghadirkan batik dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan nilai tradisi. Ini menunjukkan batik bisa terus hidup lintas generasi,” tuturnya.

Melihat potensi batik sebagai industri kreatif yang menjanjikan, Zulkifly mendorong pemerintah daerah agar terus memberikan dukungan kepada para pengrajin dan pelaku UMKM batik melalui pembinaan, promosi, pelatihan, serta digitalisasi.

“Batik bukan hanya warisan budaya, tapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dengan pembinaan yang tepat, saya yakin industri batik Indonesia bisa bersaing di pasar global,” jelasnya.

Ia pun berharap generasi muda terus berperan aktif tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai inovator dan pelaku industri batik.

“Peran anak muda sangat strategis. Jika mereka mencintai dan mengembangkan batik, maka saya optimis batik Indonesia akan terus berjaya, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di dunia,” pungkasnya. (sein).

 

×
Berita Terbaru Update