![]() |
Komisi V DPRD Jabar saat rakor dengan Dinsos, Bappeda, BKPAD Jabar bahas KUA-PPAS |
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Diah
Fitri Maryani, SE., MM. dari Fraksi PDI Perjuangan mengungkapkan, anggaran
Dinas Sosial Jabar pada 2026 terpantau mengalami pemangkasan cukup besar, dari
semula Rp250 miliar menjadi hanya Rp150 miliar. Terutama, untuk kegiatan penanganan
ODGJ dan kebutuhan dasar anak-anak panti.
“Penurunan anggaran ini berdampak
langsung pada kualitas layanan sosial. Kami mendorong Dinas Sosial untuk
menyusun program-program prioritas yang jelas dan berbasis data, agar bisa
diperjuangkan kembali penambahan anggarannya,” ujar Diah Fitri saat ditemui
usai rapat kerja bersama Dinsos Jabar, Bappeda, dan BPKAD, baru-baru ini.
Hasil
Tinjauan Lapangan: Sarana dan Prasarana Banyak yang Rusak
Sebelum rapat pembahasan KUA-PPAS,
Komisi V telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah UPTD dan panti sosial,
termasuk panti rehabilitasi ODGJ dan panti anak-anak. Hasil tinjauan menunjukkan
masih banyak fasilitas yang mengalami kerusakan, serta kekurangan ruang layanan
dan pemenuhan kebutuhan dasar.
“Dari hasil peninjauan, dibutuhkan
tambahan anggaran sekitar Rp90 hingga Rp100 miliar untuk memperbaiki
infrastruktur dan memenuhi kebutuhan dasar di panti. Tapi semua itu harus
didukung oleh data yang kuat dan visualisasi seperti gambar teknis,” tegasnya.
Kompleksitas
Masalah Sosial di Jabar
Diah juga menyoroti kompleksitas
permasalahan sosial di Jawa Barat yang kian meningkat, seiring jumlah penduduk
yang telah menembus 50 juta jiwa. Menurutnya, akar persoalan sosial sering kali
bersumber dari persoalan ekonomi, sehingga diperlukan pendekatan lintas sektor
dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Pemerintah tak bisa bekerja sendiri.
Diperlukan sinergi dengan lembaga-lembaga swasta dan pengelola panti sosial
yang selama ini telah banyak membantu. Salah satunya, melalui pemberian
stimulus dana hibah untuk panti-panti yang dikelola oleh masyarakat,”
tambahnya.
Komitmen
Wujudkan Layanan Sosial yang Merata dan Berkualitas
Komisi V memastikan akan membawa
seluruh catatan dan hasil rapat kerja bersama Dinsos ke dalam pembahasan
lanjutan dengan Badan Anggaran DPRD Jabar dan Pemerintah Provinsi. Tujuannya,
agar kebutuhan riil di lapangan bisa terakomodasi dalam struktur anggaran 2026.
“Komisi V berkomitmen mendukung visi Gubernur dalam mewujudkan semangat Jabar Istimewa, terutama dalam hal memperkuat layanan sosial yang merata, berkualitas, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Diah Fitri Maryani. (adip/sein).