![]() |
Wali kota Bandung M.Farhan membuka pamrean Milestone 215 tahun Kota Bandung |
Pameran ini merupakan perhelatan yang
menelusuri perjalanan sejarah Kota Bandung sejak didirikan pada 25 September
1810 hingga kini menjadi kota modern dan kreatif dengan akar sejarah yang kuat.
Kegiatan tersebut menampilkan beragam
artefak kesejarahan, mulai dari foto-foto lawas, dokumen penting, benda
bersejarah, hingga rekaman visual yang merekam transformasi Bandung dari masa
ke masa.
Melalui pameran ini, masyarakat diajak
menyusuri perjalanan Bandung dari sebuah kampung kecil di tepi Sungai
Cikapundung hingga menjadi episentrum budaya, pendidikan, dan kreativitas di
Indonesia.
“Milestone 215 Tahun Kota Bandung”
merupakan hasil kolaborasi tiga perangkat daerah, yaitu Dinas Arsip dan
Perpustakaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Bandung dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.
Antusiasme publik sangat tinggi.
Banyak individu, komunitas, dan lembaga turut berpartisipasi dengan meminjamkan
artefak dan koleksi bersejarah yang menjadi bagian dari narasi besar perjalanan
Kota Bandung.
Kontribusi tersebut menunjukkan bahwa
sejarah bukan milik segelintir orang, melainkan memori kolektif warga kota yang
perlu dirawat dan diwariskan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan
menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara ini.
“Bandung bukan hanya tumbuh sebagai sebuah kota, tetapi juga merupakan perjalanan panjang sebuah peradaban. Dari sebuah kampung kecil di tepi Sungai Cikapundung, Bandung berkembang menjadi kota modern yang menjadi episentrum budaya, pendidikan dan kreativitas,” tuturnya.
Farhan bersama seniman kota Bandung
“Melalui pameran ini, kita diajak
untuk menelusuri jejak sejarah itu, memahami akar jadi diri kota, dan
menumbuhkan rasa memiliki terhadap Bandung yang kita cintai bersama,” imbuh
Farhan.
Lebih lanjut, Farhan mengajak seluruh
warga dan pengunjung untuk menelusuri sejarah kota melalui beragam artefak yang
menjadi saksi bisu perjalanan panjang Bandung selama 215 tahun.
Menurutnya, kegiatan ini, bukan hanya
sebuah perayaan ulang tahun, melainkan momentum refleksi kolektif untuk
memahami identitas dan arah masa depan kota.
“Melalui Milestone 215 Tahun Kota
Bandung, Pemerintah Kota Bandung berharap muncul kesadaran publik yang lebih
kuat terhadap pentingnya pelestarian sejarah dan warisan budaya,” ungkapnya.
Pameran ini pun diisi oleh Miniatur
gedung Merdeka, Hotel Preanger, Gedung Sate.
Tak hanya itu, pameran pun dimeriahkan
oleh Selasar Sunaryo, Trabas, Wanadri, Persib, PTDI, Ujungberung Rebels, 3.4.7,
Biofarma dan Damas.
Kolaborasi ini mencerminkan semangat
gotong royong dan integrasi lintas sektor dalam merawat warisan sejarah
sekaligus menumbuhkan nilai-nilai kebudayaan dan ekonomi kreatif. (yan/red).