![]() |
| Farhan : Pemkota Bandung terus upayakan Akses Air bersih merata |
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,
mengakui, hal tersebut menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi pemerintah.
“Idealnya semua RW di Kota Bandung
sudah terlayani air bersih PDAM. Kami ingin terus meningkatkan cakupan ini,
tapi memang tidak mudah,” ujar Farhan pada kegiatan Siskamling Siaga Bencana
Kelurahan Cibuntu, Rabu 22 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, salah satu kendala
utama adalah terbatasnya sumber air baku di wilayah Kota Bandung.
“Bandung ini tidak punya situ atau
waduk yang bisa jadi sumber air baku. Dulu ada beberapa situ di Bandung, tapi
sekarang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Jadi PDAM harus mengambil air dari
wilayah kabupaten, dan itu tidak mudah serta biayanya tinggi,” jelasnya.
Selain itu, tingkat kebocoran air PDAM
juga masih cukup tinggi. Hal ini menjadi fokus perhatian agar efisiensi
distribusi air bisa terus ditingkatkan.
Bagi wilayah yang belum mendapatkan
layanan PDAM, Farhan menyebut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP)
akan melakukan pendataan untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat tetap
terpenuhi.
“Kalau ada warga yang belum dapat layanan PDAM, DPKP akan turun untuk mendata dan memastikan bisa mendapat bantuan air bersih,” katanya.
.jpeg)
Farhan bersama warga Cibuntu dlm kegiatan Siskamling Siaga Bencana
Selain upaya dari pemerintah, beberapa
pihak swasta juga turut membantu, termasuk pabrik-pabrik yang memiliki konsumsi
air tanah cukup besar.
“Salah satunya dari Bappenda,
mendorong kepada pabrik-pabrik yang bersedia membagikan air bersih ke warga
sekitar. Karena mereka punya kapasitas penggunaan air tanah yang besar,”
tambahnya.
Farhan mengatakan, akses air bersih
adalah hak dasar masyarakat, sama pentingnya dengan administrasi kependudukan.
“Air bersih ini kebutuhan mendasar.
Setelah hak administrasi kependudukan, hak atas air bersih juga harus kita
penuhi sebagai bagian dari hak asasi manusia,” tegasnya. (yan/red).
