![]() |
| Warga sedang menunggu antrian pemeriksaan kesehatan |
Baksos ini melayani berbagai tindakan
operasi seperti katarak, hernia, bibir sumbing, serta bedah minor untuk tumor
jinak kecil. Sebelumnya, screening pasien dilakukan pada 25 Oktober 2025, dan
pelaksanaan operasi berlangsung selama dua hari, 1–2 November 2025.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,
yang hadir meninjau langsung kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi
atas kolaborasi antara yayasan kemanusiaan, rumah sakit, dan unsur masyarakat
yang bahu-membahu membantu sesama.
Ia menyebut, kegiatan ini sebagai
contoh nyata semangat Warga Jaga Warga.
“Ini salah satu bentuk nyata dari
pedoman warga jaga warga. Kolaborasi antara RS Murni Teguh dan Yayasan Buddha
Tzu Chi berhasil membantu hampir 200 warga melalui operasi gratis. Ada operasi
katarak, hernia, bibir sumbing, dan tumor minor jinak. Ini 100 persen inisiatif
masyarakat madani,” ujar Farhan.
Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan
semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang terus tumbuh di Kota
Bandung. Ia juga mengapresiasi para dokter dan tenaga kesehatan relawan,
termasuk ASN dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, yang turut terlibat dalam
kegiatan kemanusiaan ini.
“Kota Bandung bukan hanya pusat wisata
dan ekonomi, tetapi juga pusat peradaban manusia yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Inilah Bandung, kota yang warganya saling menjaga,” ujarnya penuh
bangga.
Farhan mengatakan, Pemerintah Kota
Bandung mendukung penuh keberadaan RS Murni Teguh Harapan Bandung sebagai salah
satu pusat layanan kesehatan unggulan.
“Kami akan mengawal seluruh aspek
perizinan, kelayakan bangunan, dan pengelolaan lingkungan agar sesuai aturan.
Tujuannya agar rumah sakit ini terus memberikan layanan terbaik untuk
masyarakat,” katanya.
Lebih jauh, Farhan berharap kegiatan
sosial seperti ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Mudah-mudahan kegiatan ini tidak
berhenti di sini saja. Setelah Tzu Chi, semoga akan muncul lagi lembaga-lembaga
sosial lain yang ikut berkontribusi. Masih banyak warga yang membutuhkan,”
ujarnya.
Sementara itu, Ketua TIMA Tzu Chi, dr. Subekti Kartasasmita menjelaskan, kegiatan ini merupakan baksos besar ke-152 yang digelar Yayasan Buddha Tzu Chi secara nasional.
%20(1).jpeg)
Wali kota Bandung Farhan meninjau langsung kegiatan pemeriksaan kesehatan
“Pasien yang kita jaring sebagian
besar berasal dari Kota Bandung, tetapi ada juga dari Kabupaten Bandung,
Cianjur, Ciamis, Subang, hingga Purwakarta. Antusiasme masyarakat sangat
tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, tujuan utama kegiatan ini
adalah meringankan beban masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pelayanan medis yang merata.
Sedangkan, Direktur RS Murni Teguh
Naripan Bandung, dr. Ruly Sjambali mengatakan, kerja sama ini berawal dari
kesamaan visi sosial antara rumah sakit dan Yayasan Buddha Tzu Chi.
“Rumah sakit kami memang memiliki misi
sosial yang kuat. Begitu bertemu dengan Tzu Chi, kami sepakat untuk
menyelenggarakan kegiatan besar seperti ini,” ujarnya.
Ruly menjelaskan, seluruh proses
kegiatan diatur dengan baik agar tidak mengganggu pelayanan reguler rumah
sakit, mulai dari tahapan skrining, operasi, hingga rawat inap bagi pasien yang
membutuhkan.
“Kami memastikan sarana, prasarana,
serta tenaga medis siap sepenuhnya. Pasien yang menjalani operasi juga mendapat
perawatan lanjutan agar proses pemulihannya optimal,” jelasnya. (rob/red).
.jpeg)