![]() |
| Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung Yoel Yosaphat, ST (foto: do .instegram) |
Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung
Yoel Yosaphat, S.T menyambut baik langkah
Pemkot Bandung penerapan AI pada pengaturan Lalu Lintas.
Menurutnya, dalam menerapkan Al pada
pengaturan lalu lintas di Kota Bandung sudah sangat baik.
"Tinggal memastikan teknologi AI
yang digunakannya seperti apa, kita juga tidak diberitahu nih. Berarti nanti
ada sistem apakah menggunakan AI yang sudah ada atau pesan khusus,"
ungkapnya.
Yoel mengaku sempat menanyakan
informasi ini saat rapat kerja Komisi III DPRD Kota Bandung dengan Dishub Kota
Bandung. Namun, ia pun belum mendapatkan informasi lanjutan hanya sebatas uji
coba penerapan AI pada lampu lalu lintas. "Kita belum tahu pakai AI-nya
bikinan mana, AI-nya seperti apa," ujarnya.
Diharapkan, penggunaan teknologi AI
ini bisa berdampak pada penguraian kemacetan. Tentunya, pemantauan secara
berkala harus dilakukan agar diketahui tahapan-tahapan dari pengurangan
kemacetan di titik uji coba, sehingga nantinya bisa diterapkan di titik lain.
"Ke depannya kita bisa melihat
berkurangnya kemacetan ini seperi apa, menurut saya harus terus dipantau di
titik uji coba ini," ungkapnya.
Disinggung soal biaya teknologi AI
yang diterapkan hampir mencapai Rp2 miliar, Yoel mengaku bila memesan secara
khusus anggarannya memang cukup mahal. Namun bila menggunakan AI yang sudah ada
dan langganan, maka anggaran bisa lebih murah.
"Lebih baik biayanya enggak
mahal-mahal. Kalau pesanan khusus memang mahal. Kalau pakai AI sudah ada, sudah
umum dan langganan dan lain-lain mungkin lebih murah. Tapi apakah hal ini bisa
dipakai karena kan kita juga ingin yang ekonomis tapi hasilnya engak
jelek," ungkapnya.
Penerapan teknologi AI ini harus bisa
menjadi solusi dalam pengurangan kemacetan, sehingga bisa diterapkan secara
menyeluruh. Untuk pengadaannya, anggaran bisa dialokasi dari APBD atau juga
menggaet pihak ketiga.
"Yang penring masalah kemacetan
di Kota Bandung bisa selesai," pungkasnya. (*/red).
