![]() |
| Anggota DPRD Jabar Hj.Tia Fitriani dari Fraksi Nasdem (foto:ist). |
Tia
mengungkapkan keprihatinannya karena kasus HIV masih ditemukan di berbagai
wilayah, yang salah satunya disebabkan minimnya pemahaman masyarakat mengenai
pola penularan dan langkah pencegahan.
“Hari
AIDS Sedunia harus menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah tanggung jawab
bersama. Masih banyak warga yang belum mengetahui cara penularan HIV, sehingga
edukasi harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Ia
menegaskan bahwa upaya pemerintah tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan
masyarakat, tokoh desa, tenaga kesehatan, dan lembaga pendidikan yang berperan
langsung dalam penyebaran informasi.
Hapus Stigma, Perkuat
Komitmen Bersama
Selain
edukasi, Tia menyoroti pentingnya menghapus stigma terhadap Orang dengan
HIV/AIDS (ODHA). Ia menilai diskriminasi justru menjadi hambatan terbesar dalam
penanganan dan pengobatan.
“Kita
harus menghilangkan stigma. ODHA memiliki hak yang sama untuk hidup sehat,
bekerja, dan beraktivitas. Mereka membutuhkan dukungan dan pemahaman, bukan
diskriminasi,” tegasnya.
Integrasikan Edukasi HIV
dalam Layanan Kesehatan Dasar
Tia
juga mendorong agar edukasi HIV/AIDS diintegrasikan dalam berbagai program
kesehatan. Ia mencontohkan pentingnya pemeriksaan rutin bagi ibu hamil, serta
menyarankan kader posyandu dan tenaga kesehatan desa untuk selalu menyisipkan
informasi pencegahan HIV di setiap kegiatan.
“Kader
posyandu dan tenaga kesehatan adalah garda terdepan edukasi masyarakat. Di
setiap kegiatan kesehatan, sisipkan selalu informasi tentang pencegahan HIV,”
katanya.
Dorong Pemerintah
Perkuat Penanggulangan HIV/AIDS
Sebagai
wakil rakyat, Tia memastikan akan membawa aspirasi masyarakat mengenai layanan
penanggulangan HIV/AIDS ke tingkat pemerintah provinsi. Ia menilai program
penanganan harus diperkuat, diperluas, dan lebih mudah diakses hingga ke daerah
terpencil.
“Saya
akan memperjuangkan agar program penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Barat semakin
kuat, merata, dan mudah diakses,” ujarnya.
Tia
berharap peringatan Hari AIDS Sedunia bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan
titik tolak bagi gerakan bersama mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, sadar
risiko penyakit menular, dan bebas stigma terhadap ODHA, pungkasnya.(sein).
