Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, kesuksesan sebagai birokrat dalam perkerjaan tidak hanya tergantung profesionalisme tapi juga kemampuan kerjasama. Untuk itu, perlu dilakukan konsolidasi untuk menyamakan persepsi dan kekuatan yang kita miliki, yang beragam dan terserak dimasing-masing individu. Apabila bersatu dan menyatu dalam kebersamaan maka kita semakin kuat.
Hal ini disampaikan Aher dalam arahannya kepada para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jabar di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung.
Gubernur menekankan bahwa sebuah kesuksesan hanya bisa dibangun melalui kerjasama antarsistem yang ada. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan software skill dan hardware skill para pegawai.
Dikatakan, untuk itu, software skill (kemampuan kerjasama atau kebersamaan) harus dibangun. Gubernur melanjutkan, saat ini ada sebuah fenomena yaitu mengenai profesionalitas seseorang (hardware skill) tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan software skill individu tersebut.
"Bahkan ada kecenderungan saat ini, semakin cerdas, semakin profesional seseorang, semakin rendah kemampuan soft skill-nya. Ini berbahaya. Oleh karena itulah, kita harus terus membangun kerjasama dengan baik supaya perkembangan hard skill atau hardware dan soft skill kita harus ada keseimbangan," ucap Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga menekankan kepada para pejabat Esselon yang baru dilantiknya, agar bisa memaksimalkan kinerja tanpa terbatas anggaran yang ada. Untuk itu, sebuah program yang ada tidak hanya dilaksanakan, namun juga harus menjadi sebuah gerakan masif atau gerakan sosial di masyarakat.
"Mari kita hadirkan kinerja yang tidak terbatas oleh anggaran yang kita terima. Kan biasanya kita punya cara pandang, amal soleh kita cukup dengan kita jujur, dengan menyelenggarakan pelayanan publik plus membelanjakan anggaran sesuai dengan peruntukannya dan tanpa penyimpangan, titik. Itu sudah amal sholeh besar," ujar Gubernur.
"Tapi mari kita hadirkan amal soleh yang lebih berdampak positif kepada masyarakat secara luas, bahkan lebih luas, seluas-luasnya sesuai dengan kemampuan kita, dengan melibatkan berbagai pihak menjadi sebuah gerakan sosial. Itulah amal sholeh yang lebih besar lagi," lanjutnya.
Di akhir arahannya, Gubernur juga menyampaikan agar para pejabat yang ada di posisi baru untuk segera bisa beradaptasi, bergerak cepat, serta bekerja dengan baik dan optimal. Meskipun ada beberapa pejabat yang kurang tepat ditempatkan pada posisinya saat ini.
"Tapi itu menjadi pembelajaran cepat, bisa cepat kita menyesuaikan dengan keadaan baru. Urusan terkait dengan kurang tepat memilih, tapi Insya Allah ketika niat kita ikhlas, tidak ada unsur yang lain, ketidaktepatan tersebut Insya Allah akan lebih baik," ucap Gubernur.
"Dan yang terpenting adalah tidak ada bayar diantara kita, itu yang terpenting. Tidak ada sedikitpun urusan bayar membayar, kalau ada yang merasa mendekati pimpinan, bayar membayar, tolong dilaporkan. Karena nanti malam kita proses, dipecat segera hari itu juga. Harga kita bukan harga jabatan, harga kita adalah harga kinerja dan keikhlasan atas kinerja tersebut," pungkasnya.
Usai acara, bekerjasama dengan BNN Provinsi Jawa Barat, Gubernur bersama ratusan Pejabat Esselon II, III, dan IV Pemprov Jawa Barat melakukan tes urine. Gubernur pun mendapat giliran pertama untuk tes urine. Tes ini dilakukan agar para pegawai di lingkungan Pemprov Jawa Barat bersih dari zat terlarang Narkoba. (husein)
Hal ini disampaikan Aher dalam arahannya kepada para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jabar di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung.
Gubernur menekankan bahwa sebuah kesuksesan hanya bisa dibangun melalui kerjasama antarsistem yang ada. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan software skill dan hardware skill para pegawai.
Dikatakan, untuk itu, software skill (kemampuan kerjasama atau kebersamaan) harus dibangun. Gubernur melanjutkan, saat ini ada sebuah fenomena yaitu mengenai profesionalitas seseorang (hardware skill) tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan software skill individu tersebut.
"Bahkan ada kecenderungan saat ini, semakin cerdas, semakin profesional seseorang, semakin rendah kemampuan soft skill-nya. Ini berbahaya. Oleh karena itulah, kita harus terus membangun kerjasama dengan baik supaya perkembangan hard skill atau hardware dan soft skill kita harus ada keseimbangan," ucap Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga menekankan kepada para pejabat Esselon yang baru dilantiknya, agar bisa memaksimalkan kinerja tanpa terbatas anggaran yang ada. Untuk itu, sebuah program yang ada tidak hanya dilaksanakan, namun juga harus menjadi sebuah gerakan masif atau gerakan sosial di masyarakat.
"Mari kita hadirkan kinerja yang tidak terbatas oleh anggaran yang kita terima. Kan biasanya kita punya cara pandang, amal soleh kita cukup dengan kita jujur, dengan menyelenggarakan pelayanan publik plus membelanjakan anggaran sesuai dengan peruntukannya dan tanpa penyimpangan, titik. Itu sudah amal sholeh besar," ujar Gubernur.
"Tapi mari kita hadirkan amal soleh yang lebih berdampak positif kepada masyarakat secara luas, bahkan lebih luas, seluas-luasnya sesuai dengan kemampuan kita, dengan melibatkan berbagai pihak menjadi sebuah gerakan sosial. Itulah amal sholeh yang lebih besar lagi," lanjutnya.
Di akhir arahannya, Gubernur juga menyampaikan agar para pejabat yang ada di posisi baru untuk segera bisa beradaptasi, bergerak cepat, serta bekerja dengan baik dan optimal. Meskipun ada beberapa pejabat yang kurang tepat ditempatkan pada posisinya saat ini.
"Tapi itu menjadi pembelajaran cepat, bisa cepat kita menyesuaikan dengan keadaan baru. Urusan terkait dengan kurang tepat memilih, tapi Insya Allah ketika niat kita ikhlas, tidak ada unsur yang lain, ketidaktepatan tersebut Insya Allah akan lebih baik," ucap Gubernur.
"Dan yang terpenting adalah tidak ada bayar diantara kita, itu yang terpenting. Tidak ada sedikitpun urusan bayar membayar, kalau ada yang merasa mendekati pimpinan, bayar membayar, tolong dilaporkan. Karena nanti malam kita proses, dipecat segera hari itu juga. Harga kita bukan harga jabatan, harga kita adalah harga kinerja dan keikhlasan atas kinerja tersebut," pungkasnya.
Usai acara, bekerjasama dengan BNN Provinsi Jawa Barat, Gubernur bersama ratusan Pejabat Esselon II, III, dan IV Pemprov Jawa Barat melakukan tes urine. Gubernur pun mendapat giliran pertama untuk tes urine. Tes ini dilakukan agar para pegawai di lingkungan Pemprov Jawa Barat bersih dari zat terlarang Narkoba. (husein)