Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ke Jabar, DPRD Kayong Utara Gelar Bintek & Study Pengembangan Potensi Daerah

Kamis, 23 Februari 2017 | 16:13 WIB Last Updated 2017-02-24T11:08:18Z
Foto Bersama DPRD Kayong Utara dgn Ketua Alpeksi Jabar,
H.Bambang Haryono ( foto: husein)
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM – Kabupaten Kayong Utara – Kalimantan Barat merupakan pemekaran kabupaten (induk) Katapang kini baru berusia 10 tahunan (2007), dengan jumlah pendukuk 100 ribuan orang yang terbagi dalam 6 kecamatan, dengan jumlah anggota DPRD Kayong Utara sebanyak 25 orang. Bahkan APBD saat ini baru mencapai Rp.700 miliar-an. Namun, DPRD optimis akan kemajuan Kab Kayong Utara karena kami memiliki berbagai potensi cukup besar dalam berbagai sector.

Menurut Ketua DPRD Kab Kayong Utara, M Sukardi, sebagai kabupaten yang baru berkembang, tentunya kita harus banyak belajar dengan Kota/Kabupaten yang jauh lebih maju, seperti kota Bandung dan beberapa kota lainnya baik dari sisi soal tataruang, pengelolaan pemerintahan, kepariwisataan, perkomonian dan lainnya.

Untuk itu, selama 2 hari (22-24/02) sebanyak 25 anggota DPRD Kayong Utara berada di Kota Bandung untuk mengikuti Bimbingan Teknik tentang Penyusunan Tatib DPRD serta Pembahasan dan Persetujuan KUA- PPAS yang dilanjutkan dengan kegiatan study banding ke Kota Bandung dan Kab Bandung, kata Sukardi saat ditemui faktabandungraya.com di hotel El Cavana Bandung, Kamis (23/02).

Dikatakan kegiatan Bintek kali ini diselenggarakan oleh Asosiasi Lembaga Peningkatan Kapasitas SDM-Indonesia(Alpeksi) Jabar bekerjsama LPB P2 (Lembaga Pengembangan Birokrasi Pemerintahan dan Perlemen). Kegiatan bintek sudah sering kita lakukan, namun seiring dengan perkembangan regulasi, baik dikeluarkan oleh pusat mamupun provinsi Kalbar tentunya ada beberapa kebijakan dan peraturan daerah yang perlu kita sesuaikan, ujarnya.

Selain itu, kata Sukardi seiring dengan perkembangan regulasi tentunya kita sama-sama dituntut untuk terus mengembangkan pengetahun dan pembelajaran tentang pemerintahan sesuai dengan tupoksi DPRD tentang Pembentukan Perda, Anggaran dan pengawasan. Hal ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kayong Utara.

Sementara itu, terkait potensi daerah yang dimilki Kab Kayong Utara, kita di DPRD bersama stakeholder pemerintahan daerah untuk berupaya mengembangkan segala potensi yang dimiliki, seperti potensi kepariwsataan yaitu wisata bahari dan alam, pertambangan, perikanan-keluitan dan pertanian, ujarnya.

Sukardi juga mengatakan, pada akhir tahun 2016 lalu, di Kab Kayong Utara telah digelar “Sail Selat Karimata 2016” yang dihadiri langsung Preside Jokowi dan beberapa pejabat Pusat, Gubernur beserta jajaran Pemprov Kalbar dan pejabat Kab/kota se Kalbar. Kegiatan Sail Selat Karimata berdampak positif dalam perkembangan Kayong Utara.

Dalam hal Wisata, potensi Kayong Utara cukup besar karena memilliki pantai yang cukup luas di tambah lagi ada 100 pulau yang berbatasan langsung provinsi Kepulaan Riau ( Kepri), bahkan dulu di Kayong Utara ada kerajaan Sukadana yang kini menjadi Ibukota Kayong Utara. Dari sector olahraga kita punya petinju Nasional Daud Adam Yordan dan bahkan anggota DPD RI Sapta Usman yang sekarang menjadi Ketua Umum Partai Hanura juga berasal dari Kayong Utara.

Untuk itu, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan, tentunya kami perlu belajar dengan Pemkot Bandung, yang jauh lebih maju. Seperti soal penataan pemerintahan, perkotaan, wisata, kebersihan dan keindahan kota. Hasil dari sini akan kita kaji untuk dapat diimplenstasikan bersama-sama pemkab Kayong Utara, ujanya.
Ketua DPRD Kayong Utara M Sukardi bersama
Ketua Alpeksi Jabar Bambang HAryono (foto: husein)

Sementara itu, Ketua Alpeksi Jabar Jabar, H. Bambang Haryono mengatakan, Jabar dan Kota Bandung cukup sering dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknik baik dari instirusi pemerintah maupun legistaif.

Alpeksi sebagai salah satu lembaga yang diakui oleh Kemendagri, memiliki peran dalam memberikan bintek bagi kalangan eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif. Untuk itu, tentunya kita berharap meteri yang disampaikan oleh narasumber dalam kegiatan Bintek dapat berguna, harapnya.

Dikatakan, regulasi berkaitan dengan DPRD selalu berkembang dari waktu ke waktu begitu cepat di era reformasi ini. Untuk itu, sangatlah tepat kalau Bintek dilakukan secara berkala. Bahkan informasi terbaru, Keppres lahir setelah APBN ditetapkan. Hal ini tentunya menjadi jebakan batman/bomerang bagi eksekutif maupun legislative dalam mengimplentasikan dan mengeksekusi anggaran. Karena keberadaan Keppres kedudukan hukumnya diatas Perda, Pergub maupun Perbup.

Oleh karena itu, kami dari Alpeksi Jabar merasa bersyukur juga pihak DPRD Kabupaten Koyang Utara melaksanakan Bintek di Bandung ini untuk membahas bidang pemerintahan, ujar Bambang yang pernah 2 kali menjadi anggota DPRD Jabar dan lama di Komisi I (bidang Pemerintahan).

Pentingnya Bintek, agar regulasi yang dikeluarkan tidak menjadi masalah dikemudian hari, untuk itu Alpeksi Jabar bersama-sama mendapat kepercayaan dari Kemndagri sebagai penyelenggara Bintek bagi anggota DPRD dan Setwan Kayong Utara ini.

Untuk selamat mengikuti Bintek, semoga hasil yang diharapkan dapat diimplentasikan di daerah Kabupaten Koyang Utara, tandasnya. (husein).



×
Berita Terbaru Update