Klik
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Dalam rangka menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Baarat 2018, PDIP tengah mengkaji, apakah akan mengusung sendiri atau berkoalisi dengan partai lain.
Sesuai dengan amanat undang-undang Pilkada bahwa partai yang dapat mengusung sendiri, minimal memilki 20% dari jumlah kursi di DPRD. Untuk Jabar ada 100 kursi/ anggota dewan, PDIP memilliki 20 kursi jaddi pas, sehingga dapat mengusung sendiri. Namun, demikian PDIP tetap melakukan pengkajian, apakah akan mengusung sendiri atau berkoalisi. Itu semua kita serahkan sepenuhnya ke DPP PDIP.
Hal ini dikatakan, Ketua DPD PDIP Jabar DR.H.Tb.Haasanudin kepada wartawan dalam acara konsolidasi ideologi organisasi di sekretariat DPD PDIP Jabar Jalan Pelajar Pejuang, kota Bandung, Sabtu (13/5) yang dihadiri pengurus DPD PDIP Jabar dan pengurus 27 DPC PDIP se-Jabar.
Dikatakan, PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang berhak mengusung pasangan tunggal pada Pilgub Jabar. Atau bisa berkoalisi dengan partai lain. Yang penting kader dari Jabar harus masuk, jadi Jabar 1 atau Jabar 2, ujarnya.
Adapun terkait nama-nama yang akan diusung PDIP untuk Pilgub Jabar, Tb.Hasanudin belum berkenan menyebutkan siapa-siapanya. Karena tengah digodok oleh DPP PDIP, dan sampai kini belum final. Mohon bersabar, pintanya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini, mengatakan, urusan Pilgub itu, ranahnya DPP, kita hanya sebatas membuka pendaftaran, selanjutnya sepenuhnya ditangani dan diputuskan oleh DPP.
Ada beberapa persyaratan dan kreteria yang diamanatkan oleh Partai untuk calon Gubernur/Wagub Jabar, diantaranya : mengikuti semua proses penjaringan, memiliki karakter dan ambisi memimpin, tidak menjadikan partai sebagai kuda tunggangan untuk mengejar jabatan, senapas dengan ideologi PDIP, serta mampu melaksanakan amanah dan berjuang menyejahterakan rakyat.
Pendaftaran Pilgub sama dengan pilkada yaitu dibuka dari tgl 20 Mei sampaai 6 Juni 2017. Setelah pendaftaran ditutup, dan nama yang terjaring, selanjutnya DPP PDIP akan dilakukan seleksi dan verifikasi terhadap aspek administrasi dan fisik. Di antaranya mengenai jenjang pendidikan, psikotes, verifikasi hukum dari kepolisian sampai KPK, dan terakhir survei independen. Setelah terpilih jadi bakal calon, akan menjalani sekolah partai.
Sampai hari ini, sudah ada berapa nama, yang merapat ke PDIP, baik dari internal maupun eksternal ?.. Sudah ada sich, tapi baru sebatas obrolan santai belum menjurus serius. Untuk internal, yang sudah terpublish dimedia ada Abdi Yohana (sekretaris DPD PDIP Jabar), Sutrisno (Bupati Majalengka).
Sedangkan dari eksternal bukan hanya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau artis Farhan, tapi wali kota atau bupati lainnya pun dapat mendaftar, termasuk dari kalangan masyarakat umum ataupun tokoh populer. Pendaftaran terbuka bagi siapapun yang akan menjadi calon Gubernur Jabar, ujarnya.
Sesuai dengan amanat undang-undang Pilkada bahwa partai yang dapat mengusung sendiri, minimal memilki 20% dari jumlah kursi di DPRD. Untuk Jabar ada 100 kursi/ anggota dewan, PDIP memilliki 20 kursi jaddi pas, sehingga dapat mengusung sendiri. Namun, demikian PDIP tetap melakukan pengkajian, apakah akan mengusung sendiri atau berkoalisi. Itu semua kita serahkan sepenuhnya ke DPP PDIP.
Hal ini dikatakan, Ketua DPD PDIP Jabar DR.H.Tb.Haasanudin kepada wartawan dalam acara konsolidasi ideologi organisasi di sekretariat DPD PDIP Jabar Jalan Pelajar Pejuang, kota Bandung, Sabtu (13/5) yang dihadiri pengurus DPD PDIP Jabar dan pengurus 27 DPC PDIP se-Jabar.
Dikatakan, PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang berhak mengusung pasangan tunggal pada Pilgub Jabar. Atau bisa berkoalisi dengan partai lain. Yang penting kader dari Jabar harus masuk, jadi Jabar 1 atau Jabar 2, ujarnya.
Adapun terkait nama-nama yang akan diusung PDIP untuk Pilgub Jabar, Tb.Hasanudin belum berkenan menyebutkan siapa-siapanya. Karena tengah digodok oleh DPP PDIP, dan sampai kini belum final. Mohon bersabar, pintanya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini, mengatakan, urusan Pilgub itu, ranahnya DPP, kita hanya sebatas membuka pendaftaran, selanjutnya sepenuhnya ditangani dan diputuskan oleh DPP.
Ada beberapa persyaratan dan kreteria yang diamanatkan oleh Partai untuk calon Gubernur/Wagub Jabar, diantaranya : mengikuti semua proses penjaringan, memiliki karakter dan ambisi memimpin, tidak menjadikan partai sebagai kuda tunggangan untuk mengejar jabatan, senapas dengan ideologi PDIP, serta mampu melaksanakan amanah dan berjuang menyejahterakan rakyat.
Pendaftaran Pilgub sama dengan pilkada yaitu dibuka dari tgl 20 Mei sampaai 6 Juni 2017. Setelah pendaftaran ditutup, dan nama yang terjaring, selanjutnya DPP PDIP akan dilakukan seleksi dan verifikasi terhadap aspek administrasi dan fisik. Di antaranya mengenai jenjang pendidikan, psikotes, verifikasi hukum dari kepolisian sampai KPK, dan terakhir survei independen. Setelah terpilih jadi bakal calon, akan menjalani sekolah partai.
Sampai hari ini, sudah ada berapa nama, yang merapat ke PDIP, baik dari internal maupun eksternal ?.. Sudah ada sich, tapi baru sebatas obrolan santai belum menjurus serius. Untuk internal, yang sudah terpublish dimedia ada Abdi Yohana (sekretaris DPD PDIP Jabar), Sutrisno (Bupati Majalengka).
Sedangkan dari eksternal bukan hanya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau artis Farhan, tapi wali kota atau bupati lainnya pun dapat mendaftar, termasuk dari kalangan masyarakat umum ataupun tokoh populer. Pendaftaran terbuka bagi siapapun yang akan menjadi calon Gubernur Jabar, ujarnya.
Tb. Hasanudin juga menegaskan bahwa, pendaftaran untuk Pilgub maupun untuk Pilkada 16 Kab/kota , balon kepala daaerah tidak dipungut biaya sedikitpun. Namun, untuk kegiatan survey yang menggunakan lembaga survey kridible dan independen, kemungkinan biaya survey akan dibebankan ke semua calon. tandasnya. (sein/eddy).