Klik
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H. Daddy Rohanady mengatakan, tidak lama lagi UNESCO akan menetapkan Geopark Ciletuh menjadi salah satu Geopark Dunia. Namun, sangat disayangkan sampai kini kawasan Geopark Ciletuh belum memiliki Gapura yang mencirikan kawasan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Unggulan.
Untuk itu, DPRD Jabar khususnya Komisi IV, sangat mendukung, agar segera dibangun Gapura, sehingga para wisatawan begitu memasuki kawasan wisata Ciletuh, mereka paham bahwa mereka sudah di kawasan Ciletuh, ujar Daddy Rohanady kepada faktabandungraya.com saat ditemui diruang Komisi IV DPRD Jabar, Rabu (26/07).
Dikatakan, beberapa waktu lalu, Komisi IV melakukan kunker Ke Kab Sukabumi, saat itu pak Bupati, menyampaikan aspirasi, minta dibangunkan Gapura menuju kawasan Wisata Ciletuh. Mereka (kab.Sukabumi-red) sudah melakukan pendataan, hasilnya ada 10 titik yang mereka minta dibuatkan Gapura. Satu titiknya diperkirakan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp.10 miliar.
Anggaran sebesar Rp. 10 miliar per Gapura tersebut, bukan hanya untuk diperuntukan untuk pembangunan Gapura semata tetapi untuk penataan taman, rambu-rambu dan juga fasilitas pendukung lainnya. Jadi, bagi Komisi IV, anggaran yang dimintakan oleh Pemkab Sukabumi tersebut, masih dalam kewajaran. Apalagi Geopark Ciletuh dijadikan sebagai kawasan wisata kelas dunia. Maka harus ditata dengan baik.
Namun, tentunya Komisi IV tidak bisa memutuskan begitu saja, tentunya akan kita bawa di rapat lintas Komisi dan dibahas bersama OPD terkait, ujarnya.
Daddy menambahkan, dimana-mana wisatawan itu, akan berfoto ria ditempat ODTW yang dikunjungi, untuk itu Gapura itu harus dibangun sedemikian sehingga orang bangga setelah pulang dari kawasan Ciletuh. Seperti hal ini, saat wasatawan datang ke Bali.. mereka bangga berfoto di pintu gerbang wisata yang ada di Bali, bahkan wisatawan datang ke Bandung, pasti mereka berfoto di di depan Gedung Sate sebagai ikon Jabar, terutama di depan pagar yang tulisan “GEDUNG SATE” dengan berlatar belakang keindahan air mancurnya, ujarnya.
Kalau ditanya keseriusan Komisi IV dalam mendukung ODTW Ciletuh tidak perlu diragukan lagi, hal ini terbukti, pada tahun 2016, kita setujui anggaran sebesar Rp.100 miliar dan tahun 2017 ini sebesar Rp.200 miliar untuk bidang infrastruktur demi kelancaran akses menuju kawasan Geopark Ciletuh. Cuman, membangunan ODTW tidak cukup dengan infrastruktur jalan yang baik saja, tetapi harus didukung dengan sarana-prasarana kepariwisataan lainnya. Seperti, Hotel/penginapan, WC umum yang bersih dan baik, tempat makan/restoran.
Selain itu, tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai elemen, tidak hanya pemerintah tapi juga harus melibatkan pihak ketiga diantara, AsosiasiBiro Perjalanan/ Trevel, PHRI, termasuk juga investor. Namun,tentunya pemerintah harus tetap sebagai pengendali/ regulator, agar kawasan Ciletuh tersebut tetap tertata dengan baik, rapih dan indah sehingga wisatawan betah tinggal berlama-lama dikawasan wisata Ciletuh, tentunya.