Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sangkar Burung Bambu Asal Kecamatan Sela Awi Tembus Ekspor Dunia

Kamis, 19 Oktober 2017 | 13:43 WIB Last Updated 2017-10-19T11:13:16Z
Sangkar Burung Tersebesar Sela Awi, ( foto : istimewah) 
GARUT, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Kecamatan Sela Awi Kabupaten Garut memiliki potensi unggulan olahan bamboo (kerajinan Bambu) dan Destinasi Wisata yang tidak kalah terkenalnya. Bahkan, karajinan Bambu berupa Sangkar Burung Bambu, telah berhasil menimbus pangsa pasar dunia (ekspor).

Menurut Camat Kecamatan Sela Awi, Ridwan Effendi, keberhasilan ekspor Sangkar Burung Bambu, produksi warga Sela Awi tentunya tidak terlepas dari nilai historis terbentuknya kecamatan Sela Awi yang kini sudah berusia 33 tahun.

Nama Sela Awi diterapkan dari nama Kecamatan, desa sampung kampung Sela Awi. Untuk kemcamatan Sela Awi sendiri terdiri dari 7 Desa yaitu terdiri dari Desa Sela Awi, Desa Samidak, Pelita Asih, Cigawir, Cirapuhan, Putra Jawa, Mekar sari.

Kerajinan Bambu di Slawi ditopang ketersediaan bahan baku yang cukup banyak hampir labih dari 600Ha tersebar di 7 desa dengan masing-masing desa hampir memiliki karakteristik yang sama yaitu memiliki potensi bamboo ditunjang dengan potensi manusia, bahkan disini cukup banyak pengrajin bamboo, ujar Camat Ridwan, saat ditemui di kantor, belum lama ini.

Dikatakan, Sangkar burung Sela Awi sudah diekspor kemana-mana termasuk juga ke beberapa negara lain bahkan dapat dikatakan sudah mendunia. Walaupun yang memasarkannya orang luar Sela Awi seperti dari Bandung dengan berbagai merk, tapi dibuatnya di sini. Untuk itu, maka kami kecamatan bersama dengan pihak desa dan kelompok pengrajin, kita berupaya dalam rangka penguatan potensi sangkar burung, kedalam dan ajang promosi.

Sangkar burung dari kec Sela Awi memang jadi unggulan utama kami, yang sudah terkenal berpuluh tahun dan terkonsentrasi di desa Mekar Sari bahkan hampir mayoritas warga mekar sari berprofesi sebagai pengrajin sangkar burung.

Ridwan mengatakan, , dalam rangka milangkala/ HUT Kecamatan Slawi ke 33, kita gelar event yang salah satunya pemecahan sangkar burung terbesar di dunia dengan ketinggian 7 meter dan diameternya 5 meter sehingga kita dapat Rekord dari MURI dan ORI. Disamping sangkar burung terbesar , kita juga pecahkan rekor ORI yaitu sebagai sangkar burung terpanjang sepanjang kurang lebih hampir 3 KM
Bupati Garut Rudi serahkan Piagam Rekor MURI dan ORI
katagori Sangkar Burung Terbesar dan Terpanjang Sela Awi
(Foto : istimewah

Ditambahkannya, selain Sangkar Burung, warga Sela Awi juga memproduksi perkakas rumah tangga dari Bambu, furniture, kontruksi/ saung, ada yang di home dekor mulsi dari cup lampu, kaca mata, gelang tangan, kalung dan lain sebagainya.

Selain bidang kerajinan Bambu, di kecamatan Slawi ini juga memiliki potensi / distinasi wisata, yang dikemas dalam bentuk kawasan se Kecamatan Slawai. Untuk tahap awal, beberapa waktu lalu telah di lounching oleh Bupati Garut yangi sebagai desa “Wisata Dewi Samidak”, yang merupakan wisata berbasis konservasi bambu dan religi.

Lebih lanjut Ridwan mengatakan, selain itu, kita juga tengah menata desa lain yaitu Wanawisata Hutasn Vinus atau Oko The Great yang terletak di Desa Wana cepuhan. Untuk di desa Wana Slawi dengan mengembangkan Kampung Asri ( Aman Sehat Bersih dan Indah). Dan satu lagi yang sedang kita tata jadi kawasan Destinasi Wisata yaitu Desa Mekar Sari sendiri menjadi Kampung Kurung yang akan kita jadikan sebagai Edu Wisata.

Kampung kurung “Edu Wisata”, sudah cukup banyak wisatawan yang telah berkunjung dari berbagai daerah, bahkan ada dari Jepang. Sehingga seiring waktu kawasan Kecamatan Slawi ini menjadi kawasan wisata.

Program ini sifatnya simultan, jadi kami dikecamatan ada beberapa program prioritas, mulai dari pelayanan public,manajemen administrasi pemerintahan, termasuk pemberayaan masyarakat.

Khusus dibidang pemberdayaan masyarakat kita ada program yaitu program unggulan berbasis dan bermuatan local Bambu yang ditompang oleh produk unggulan lainnya.

Berbicara berbasis muatan local harus juga berbicara hulu-hilir, berbicara hulu mulai ari penyediaan bahan baku, produksi dan hilir yaitu sisi marketing. Bahkan kita juga didukung oleh akademisi dan perguruan tinggi baik nasional maupun local dan kolabori desa, kec. Kabupaten dan kementrian termasuk dari komunitas lain yaitu dari PHRI, Kadin termasuk dari Becraf, mudahan dalam waktu dekat ada program pendampingan dari Bekraf.

Kami juga berharap, Kecamatan Sela Awi semakin maju dan terus menjadi salah satu destinasi wisata baik bagi kabupaten Garut maupun Provinsi Jabar, tandsnya. (sein/lis).
×
Berita Terbaru Update