Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Gerindra Bermanuver, Demiz Yakin Tidak Akan Ditinggal PKS dan PAN

Rabu, 13 Desember 2017 | 21:06 WIB Last Updated 2017-12-13T14:09:03Z
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang telah mendapatkan Rekomendasi dari Partai Demokrat menjadi calon Gubernur Jabar 2018, merasa tidak khawatir atas maneuver Partai Gerindra dengan memunculkan nama Mayjen (Purn) Sudrajat. Bahkan masih tetap yakin PKS dan PAN tidak akan meninggal dirinya.

Deddy Mizwar mengaku yakin PKS dan PAN masih memegang komitmen bersama Partai Demokrat, yang telah bersepakat mengusung dirinya untuk Pilgub Jabar 2018. Walaupun sudah tersiar kabar para petinggi PKS dan PAN sudah berkomunikasi dan menemui Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subiakto.

“ Menjalin komunikasi politik yang dilakukan para pengurus partai tingkat pusat itu, sah-sah saja, tidak ada masalah, santai aja, dan saya tetap yakin dukungan Demokrat, PKS dan PAN masih solid mendukung Demiz-Syaiklhu”, ujar Demiz kepada wartawan saat ditemui di Gedung Sate, Rabu (13/12).

Demiz juga menanggapi satai, saat dimintai tanggapan terkait pendapat sejumlah pengamat yang menyatakan Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil masih berpotensi ditinggalkan partai-partai pengusung mereka karena konstelasi politik jelang Pilgub masih sangat cair sampai pendaftaran di KPU Jabar pada Januari 2018.

“santai dan biarin sajalah, namanya juga pengamat, ngomong apa saja ya terima saja. Sekarang (PKS, PAN, Demokrat) masih ok. Kalau keinginan sebuah partai berkoalisi dengan PKS dan PAN, kita hargai. Biarkan semua berproses dengan baik,” ujar Demiz.

Bagi Demiz, pertemuan para petinggi PAN bertemu dengan Sudrajat, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Dewan Syuro PKS bertemu Ketum Gerindra Prabowo Subianto atau Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, tidak akan jadi persoalan. Hal ini karena, Demiz yakin sampai saat ini dirinya pasti akan diusung Demokrat, PAN, dan PKS. Bahkan, surat resmi/ rekomendasi dukungan dari PKS dan PAN tinggal menunggu waktu, saja.

“Silahkan, masa dilarang. Apa hak kita. Sudah enjoy saja. Namanya juga keinginan, harus dihargai, tapi apakah terwujud atau tidak, itu urusan lain,” tandasnya. (sein).  
×
Berita Terbaru Update