Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Netty Heryawan: Sekolah Harus Ramah Anak dan Rumah Kedua Bagi Siswa

Kamis, 21 Desember 2017 | 19:30 WIB Last Updated 2018-03-28T05:00:22Z
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Hj.Netty Heryawan meminta pihak Dinas Pendidikan dan Majamenan Sekolah di seluruh Jawa Barat untuk menciptakan Sekolah Ramah Anak dan menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa.

Menurut Netty, sekolah bukan hanya sebagai tempat proses transfer ilmu pengetahuan dan transfer keterampilan dari guru ke murid saja. Pada saat yang sama juga sekolah harus menjadi tempat dimana terjadi transfer nilai yang didalamnya terkandung moral dan akhlak oleh guru ke murid. Agar, sekolah di Jabar punya keunggulan, paling tidak keunggulan moral. Karena sekolah juga sebagai tempat pembentukan dan pembinaan kareakter bagi kalangan generasi muda, penerus bangsa dan Negara.

Hal ini disampaikan Netty dalam acara Launching Sekolah Ramah Anak (Sekolah tanpa kekerasan SMA terbuka, dan SMK PJJ) Tahun 2017, di Gedung Bhayangkara, Kota Bandung,

Dikatakan, Konsep pendidikan ramah anak terdiri dari Hardware yaitu dilihat dari Bangunan fisik sekolah, kondisi Toilet, kondisi dan jumlah Kelas, Perpustakaan, Kantin Sekolah dan papan tulis. Sedangkan, dari sisi Softwarenya menyangkut kurikulum, harus menyenangkan bagi anak. Sehingga tidak ada lagi siswa menjadikan momok yang menakutkan untuk mengikuti pelajaran. Selain itu, sudah tidak jamannya lagi ada sebutan guru Killer.

“Ciptakanlah situasi belajar-mengajar menyenagkan bagi peserta didik maupun pendidik”, pinta Netty.

Untuk itu, Netty berharap, melalui kegiatan launching sekolah ramah anak merupakn komitment pemprov jabar melalui Disdik Jabar melaunching sekolah ramah anak, yang kita selenggarakan hari ini.
Dalam kesempatan tersebut Netty juga mengungkapkan hasil survey dari Genius Fondation yang mengatakan alasan anak senang di sekolah diantaranya ; 1.Jam kosong; 2.Guru dtg terlambat atau rapat; 3.Ulangan di undur; 4.Jam olahraga dan 5. Makan atau jajan dikantin.

Hasil survey tersebut, tentunya harus dirubah untuk itu, melalui Sekolah Ramah Anak dan menjadikan sekolah rumah kedua bagi siswa dapat menjadi solusi terbaik dan menjadi jawaban terhadap masalah yang dihadapi bagi anak.

Memang, kata Netty untuk merubah paradikma pendidikan untuk membina karakter anak yang penuh kasih sayang agar dapat melahirkan generasi bangsa berkarakter tidaklah muda. Disinilah sebagai seorang guru dituntut penuh kesabaran dan berdedikasi tinggi sebagai pendidik. Sehingga, jangan sampai terjadi lagi ada kekerasan terhadap siswa yang dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya.

Sekolah harus dijadikan tempat yang nyaman bagi siswa, terutama bagi siswa yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarga dirumahnya.

Lebih lanjut, Netty mengungkapkan bahwa kantor P2TP2A Provinsi Jawa Barat menerima sebanyak 1500 laporan kasus kekerasan terhadap anak baik kekerasan Psikis maupun fisik, untuk itu, sekolah menjadi institusi paling penting bagi pendidiksn anak.

Ada beberapa factor penyebab kekerasan terhadap anak, baik itu dari prilaku si anaknya, tempat tinggal/lingkungan dan pengaruh teknologi. Untuk itu, sekolah harus menjadi solusi terbaik bagi anak. Caranya bagaimana, ya menciptakan sekolah ramah anak dan menjadi rumah kedua bagi siswa.tandasnya. (sein).
×
Berita Terbaru Update