Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pilwalkot Cirebon; Mulyadi : Kalau PKS Memaksakan Kehendak , Gerindra Mundur Dari Koalisi

Jumat, 29 Desember 2017 | 17:08 WIB Last Updated 2017-12-29T10:09:42Z
Mulyadi, Ketua DPD Partai Gerindra Jabar 
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi menegaskan bahwa sampai saat ini partai Gerindra belum memutuskan siapa calon pasangan Walikota dan Wakil Walikota Cirebon. Karena sampai kini kita tengah membangun koalisi Gerindra-PKS - PAN . Dan juga baru sebatas usulan.

Jadi terkait beredarnya kabar bahwa koalisi Gerindra-PKS-PAN telah memutuskan mengusung paslon Siswandi-Karso, itu tidak benar. Karena, sekali lagi saya katakana, untuk Pilkada kota Cirebon, Gerindra hanya mengusulkan Ali Rachman dan sampai kini belum ada keputusan sama sekali dari DPP Gerindra.

“Kalo ada yang mengkleim bahwa Gerindra mendukung paslon Siswandi- Karso, itu tidak benar, Karena sampai saat ini kita ( Gerindra) belum pernah bertemu Siswandi, jadi sangat tidak mungkin kalau kita mendukung kepada orang yang sama sekali belum kita kenal
, tegas Mulyadi saat dihunguni melalui telepon selulernya, Juma’at (29/12).

Dikatakan, yang namanya membangun koalisi kesepahaman tentunya harus ada kesepakatan bersama, tidak boleh salah satu pihak memaksakan kehendak. Ya, namanya juga kesepakatan bersama tentunya harus bersama-sama, tidak boleh sepihak, ujarnya.

Mulyadi juga mengakui, bahwa pada saat rapat terakhir DPD Gerindra dengan DPW PKS dan DPW PAN, yang dihadiri Ketua DPW PKS dan DPW PAN, yang juga dihadiri oleh pengurus DPC Gerindra, PKS dan PAN kota Cirebon, memang ada usulan nama Siswandi oleh PKS. Namun, baru sebatas usulan, belum disepakati. Dan kini, usulan tersebut belum kita sampaikan ke DPP Gerindra. Untuk itu, pihak PKS tidak boleh mengklaim dengan mengatakan sudah hasil kesepahaman.

Secara etika politik yang namanya koalisi tidak boleh ingin menang sendiri, harus berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam surat kesepakatan bersama. Namun, kalau sampai batas waktu, belum juga ada kesepahaman dan solusi terbaik, dan PKS tetap ngotot memaksakan kehendak dengan sangat terpaksa kemungkinan Gerindra keluar dari koalisi untuk Pilkada kota Cirebon, tegas Mulyadi.

Bagi Gerindra, semua keputusan itu berdasarkan kajian dan kepahaman, karena kita tidak ingin sembarangan, kita ingin paslon yang diusung adalah orang-orang yang terbaik agar menang dan mampu memimpin kota Cirebon lima tahun mendatang, jelasnya.

Mulyadi juga mengakui bahwa dalam menghadapi 16 Pilkada Serentak di Jabar 2018, sampai kini ada beberapa daerah yang belum disepakati dan belum ada titik kesepahaman, diantaranya, Kota Cirebon, Kota Bandung.

Prinsipnya, Gerindra baru akan mengusulkan ke DPP kalau sudah ada kesepakatan dan kesepahaman, jadi kita terus menjalan komunikasi dan koordinisi dengan PKS dan PAN, termasuk juga beberapa partai lainnya. Karena kita ingin menang dalam pertarungan Pilkada, baik Pilgub Jabar dan 16 Pilkada di Jabar, tandasnya. (sein).
×
Berita Terbaru Update