Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Karawang - Bekasi Masuk Kawasan Daerah Kritis Air Baku, Selamatkan Situ Rawa Abidin

Jumat, 23 Maret 2018 | 09:11 WIB Last Updated 2018-03-25T06:46:31Z
Kadis SDA Ir.Nana Nasuha SP.1 &
Sekdis SDA Andri Heryanto, ST.MAP, MT
BEKASI, (Faktabandungraya.Com),-- Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, Ir.H. Nana Nasuha Djuhri mengatakan, tingkat kerusakan lingkungan dan alam , terutama di daerah konservasi air di Jabar beberapa tahun belakangan ini sudah semakin parah dan kritis. Sehingga banyak terjadi bencana alam, berupa banjir dan tanah longsor. Untuk itu, Pemprov Jabar melalui Dinas SDA terus berupa membenahi dan memelihara Daerah Aliran Sungai (DAS), memperbaiki Waduk/Situ-situ, termasuk juga melakukan penanaman ribuan pohon tanaman keras di daerah yang kritis.

Menurut Nana, rangkaian peringaratan Hari Air Dunia ke 26 tahun 2018 ini dengan mengangkat tema Nature for Water atau Alam, sangatlah tepat. Hal ini mengingatkan kepada kita semua, bahwa air merupakan sumber kehidupan. Untuk itu, agar kualitas dan kuantitis air tetap terjaga dengan baik tentunya menjadi kewajiban kita juga untuk menjaga dan melakukan reboisasi daerah-daerah yang sudah kritis dan membenahi/ memelihara alam dan lingkungan, terutama di sepanjang DAS mulai dari Hulu sampai Hilir.

Adapun kenapa puncak peringatan Air Dunia ke 26 ini kita laksanakan di Situ Rawa Abidin yang berlokasi di Kp.Bedeng, Desa Karang Mulya, Kec.Bojong Manggu Kab.Bekasi. Karena, di Situ Rawa Abidin ini terdapat beberapa sumber mata air sebagai sumber tersedianya air baku. Selain itu, wilayah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang sudah tergolong daerah rawan/ kritis air baku.

Untuk itu, kita berharap, dengan digelarnya peringatan Hari Air Dunia di Situ Rawa Abidin ini, sinergifitas antara pemerintah, swasta/ pengusaha, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan memelihara keberadaan sumber mata air khususnya yang ada di Situ Rawa Abidin ini, kata Kadis SDA Ir.H.Nana Nasuha Djuhri, Sp.1 didampingi Sekretaris, Andri Heryanto, ST.,M.A.P.,MT, saat ditemui disela-sela peringatan Hari Air Dunia ke 26 tahun 2018 di Situ Rawa Abidin, Kamis (22/3/2018).

Acara ini dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Forkominda Jabar dan Bekasi, Kepala BBWS Citarum, Cisadane dan Citanduy, Dandim Bekasi, Kepala PJT2 Unit pembangkit Saguling dan Cirata, Direktur PDAM Kota/Kab Bandung, Bekasi beserta para undangan. Dihadiri juga para penjaga pintu air se-Jabar dalam rangka jambore dan para pelajar sebagai duta air dunia tahun 2018.

Dikatakan, kondisi wilayah Kabuten Bekasi dan Karawang beberapa tahun belakangan ini sudah tergolong daerah kritis air baku. Hal ini, karena didua daerah ini memiliki banyak industry , kebutuhan rumah tangga akan air cukup tinggi ditambah lagi terdapat banyak persawahan.

Kebutuhan air untuk persawahan itu paling tinggi, sebagai gambaran kebutuhan air untuk 1 Ha Sawah permusim tanam sampai 10 ribu M3 per Hektar. Sedangkan persawahan diKab Bekasi danKarang ini ada berapa puluh ribu Hektar, ujar Nana.

Untuk itu, kata Nana, pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan air baku, salah satu solusinya kita harus bersama-sama menjaga dan memelihara sumber-sumber mata air, seperti Waduk, Situ, Embung, termasuk juga melakukan perbaikan DAS yang menjadi kewenangan kita yang ada di seluruh Jabar.

Bahkan kini kita sedang mendisegn ulang waduk Cibeet yang terletak di Perbatasan Kab Karawang dengan Bekasi, dan Bogor, yang kini tengah dikerjakan oleh teman dari BBWS Citarum. Salah satu tujuannya untuk mereduksi banjir di Kab Karawang dan Bekasi. Selain itu juga, untuk penambahan air baku bagi Kab Karawang dan Bekasi. Namun, tentunya kita harapkan adanya partisipasi pihak industry dan masyarakat, dalam hal penggunaan air agar lebih hemat lagi.

Selain itu, dalam upaya menjaga ketersedian air baku, Dinas SDA Jabar juga melakukan konservasi di daerah dekat Waduk dan Situ, contohnya di Situ Rawa Abidin. Dimana, kita menghimbau dan mengajak bersama-sama seluruh lapisan masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan demi tetap terjaganya sumber-sumber mata air tetap terjaga, tandasnya.

Ditambahakan Sekretaris Andri Heryanto, bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan puncak Hari Air Dunia ke 26 tingkat Provinsi Jabar. Namun, sebelumnya kita ( Dinas SDA-red) telah melakukan serangkaian kegiatan yang diawali pemilihan pelajar sebagai duta air dunia pada 17 Maret 2018 diikuti 120 orang siswa se-Bandung Raya, Seminar dan Pameran yang digelar di Taman Hutan Raya Juanda atau Dago Pakar Bandung. Kemudian digelar pula lomba pungut dan kelola sampah. 

Pada hari puncak ini juga, kita sengaja gelar beberapa kuis yang berkaitan dengan lingkungan dan air, yang pesertanya  dari masayrakat sekita Situ Rawa Abidin, para keryawan Dinas SDA dan Balai PSDA, termasuk juga undangan lainnya. Adapun hadianya terdiri TV LED, Sepeda, HP dan berbagai hadiah lainnya. 
Sedangkan tujuan kuisnya, selain memeriahkan Hari Air Dunia, juga kita harapkan seluruh lapisan masyarakat dapat lebih mencintai lingkungan dan alam, agar ketersediaan air dan kualitas air tetap terjaga, tandasnya. (husein).
×
Berita Terbaru Update