Klik
BANDUNG, (faktabandungraya.com),--- Kota Bandung kembali digemparkan dengan beredarnya brosur ajakan untuk menonton pesta LGBT yang akan berlangsung Sabtu 14 Juli 2018 pukul 22.00 WIB di Jl Gardujati No.14, Andir. Namun, anehnya ternyata alamat yang dicantumkan meruapakan sebuah toko roti. Bahkan si pemilik toko Margaretha Rosita Candradinata, terkaget-kaget ketika tokonya didatangi aparat Kopolisian dari Mapolsek Andir.
Dalam brosur yang tidak senonoh tersebut (maaf --alat kelamin pria) disebar melalui media sosial berupa WA, Instagram, Twitter dan lain sebagainya. Waktu penyebarannya hari ini Rabu (11/7-2018).
Mendapat kiriman bosur tersebut, beberapa Wartawan cetak, elektronik maupun Online mendatangi Mapolsek Andir untuk mengkonfirmasi akan kebenaran brosur tersebut. Ketika para wartawan menemui Kapolsek Andir, Kompol Dadang Guniawan membenarkan bahwa telah beredar brosur ajakan menonton pesta LGBT.
Kompol Dadang mengatakan bahwa alamat yang didalam brosur tersebut mencatut alamat orang lain, yaitu toko Kue milik ibu Margareta Rosita Chandradinata (MRC). Dan kini ibu Margareta sedang membuat Laporan Polisi (LP) karena merasa dirugikan dan alamatnya dicatut dalam brosur tersebut, ujarnya.
Ibu Margareta (57) yang alamatnya dicatut dan dijadikan tempat menyebarkan berita bohong alias Hoax, kepada wartawan mengatakan, "Saya tiba-tiba didatangi intel polisi. Beliau bertanya, tentang kebenaran berita yang tersebar lewat lini massa itu. Karena tidak tahu apa-apa, apalagi tidak mengetahui adanya kabar yang menghebohkan tersebut.
Berhubung saya benar-benar tidak tahu maka saya minta polisi mengirimkan brosur tersebut ke ponsel nya, agar bisa dilaporkan sebagai tindakan pencemaran nama baik," ujarnya kepada wartawan yang mengerumuninya di Mapolsek Andir, Rabu (11/7-2018).
Atas perbuatan yang yang tidak bertanggungjawab tersebut, akhirnya Toko saya terbengkalai, waktu saya terbuang karena harus membuat LP ke Mapolsek. Untuk itu, saya berharap besar, agar polisi bisa secepatnya menangkap pelaku pencemaran nama baik, dan pembuat berita bohong yang telah merugikan nama baik saya dan keluarga sekaligus toko roti bakar ini, pintanya.
MRC juga mengatakan tidak mungkin dirinya menggagas berita tersebut apalagi kegiatan berbau mesum tersebut akan dilakukan dirumah usahanya sendiri, tempat usaha yang telah dirintis sejak puluhan tahun lalu.
"Itu (makin dikenal) pikiran positif kami. Yang pasti, kami tidak tahu menahu dengan kegiatan itu. Kalau untuk pesta seperti itu (LGBT), tempat kami tidak memadai, kecil dan sempit. Apalagi di toko, kami merawat orang tua yang sudah sepuh, berusia 85 tahun,"tandasnya. (ahw/red).
Dalam brosur yang tidak senonoh tersebut (maaf --alat kelamin pria) disebar melalui media sosial berupa WA, Instagram, Twitter dan lain sebagainya. Waktu penyebarannya hari ini Rabu (11/7-2018).
Mendapat kiriman bosur tersebut, beberapa Wartawan cetak, elektronik maupun Online mendatangi Mapolsek Andir untuk mengkonfirmasi akan kebenaran brosur tersebut. Ketika para wartawan menemui Kapolsek Andir, Kompol Dadang Guniawan membenarkan bahwa telah beredar brosur ajakan menonton pesta LGBT.
Kompol Dadang mengatakan bahwa alamat yang didalam brosur tersebut mencatut alamat orang lain, yaitu toko Kue milik ibu Margareta Rosita Chandradinata (MRC). Dan kini ibu Margareta sedang membuat Laporan Polisi (LP) karena merasa dirugikan dan alamatnya dicatut dalam brosur tersebut, ujarnya.
Ibu Margareta (57) yang alamatnya dicatut dan dijadikan tempat menyebarkan berita bohong alias Hoax, kepada wartawan mengatakan, "Saya tiba-tiba didatangi intel polisi. Beliau bertanya, tentang kebenaran berita yang tersebar lewat lini massa itu. Karena tidak tahu apa-apa, apalagi tidak mengetahui adanya kabar yang menghebohkan tersebut.
Berhubung saya benar-benar tidak tahu maka saya minta polisi mengirimkan brosur tersebut ke ponsel nya, agar bisa dilaporkan sebagai tindakan pencemaran nama baik," ujarnya kepada wartawan yang mengerumuninya di Mapolsek Andir, Rabu (11/7-2018).
Atas perbuatan yang yang tidak bertanggungjawab tersebut, akhirnya Toko saya terbengkalai, waktu saya terbuang karena harus membuat LP ke Mapolsek. Untuk itu, saya berharap besar, agar polisi bisa secepatnya menangkap pelaku pencemaran nama baik, dan pembuat berita bohong yang telah merugikan nama baik saya dan keluarga sekaligus toko roti bakar ini, pintanya.
MRC juga mengatakan tidak mungkin dirinya menggagas berita tersebut apalagi kegiatan berbau mesum tersebut akan dilakukan dirumah usahanya sendiri, tempat usaha yang telah dirintis sejak puluhan tahun lalu.
"Itu (makin dikenal) pikiran positif kami. Yang pasti, kami tidak tahu menahu dengan kegiatan itu. Kalau untuk pesta seperti itu (LGBT), tempat kami tidak memadai, kecil dan sempit. Apalagi di toko, kami merawat orang tua yang sudah sepuh, berusia 85 tahun,"tandasnya. (ahw/red).