Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Cegah Jurnal Predator, Civitas P3M UNWIN Gelar Seminar Nasional Teknik Publikasi Artikel

Selasa, 27 November 2018 | 15:50 WIB Last Updated 2018-11-30T09:10:56Z

Jabar, faktabandungraya.com,-- Pemerintah Indonesia melalui Kemenristek-dikti RI mengeluarkan kebijakan bagi para kandidat doktor, diwajibkan membuat dan mempublikasikan hasil riset mereka di jurnal-jurnal internasional.

Persyaratan membuat dan mempulikasikan Jurnal nasional terakredasi sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat dan sertifikasi dosen. Namun tidak gambang, untuk menembus jurnal cetak internasional karena artikel-artikel ilmiah harus ditelaah oleh pakar seilmu ( peer- reviewed) yang cukup ketat. Maka jalan alternatifnya yaitu jurnal online.

Menurut dosen Universitas Winayamukti (UNWIM) Dr H Dodi Sukmayana SE, MM, jurnal online seringkali dijadikan jalan pintas menggiurkan oleh ilmuwan dan para dosen dalam mengejar akredasi sertifikasi dosen. Ditambah lagi ada jasa pembuatan karya ilmiah, sehingga tidak sedikit para dosen dan kandidat doktor memanfaat jasa pembuat jurnal.

Untuk mengantisifasi jurnal predator, maka Pusat Pendidikan dan Pengembangan Manajemen  (P3M) Unwim Bandung mengadakan Seminar Nasional Teknik Publikasi Artikel Bereputasi Internasional dan Manajemen Agreditasi. Hal ini diselenggarakan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, khususnya para ilmuwan dan para dosen, kata Dodi yang juga Ketua Penyelenggara Seminar Teknik Publikasi Artikel, saat ditemui di Hotel Papandyan Bandung, Selasa (27/11-18).

Dikatakan, bahwa sebetulnya untuk membuat jurnal bertaraf internasional tidak terlalu sulit alias mudah, dan biayanya pun tidak mahal, asal mau menjalankan prosesnya. Namun, sayangnya, banyak masyarakat khusus para dosen kandidat doktor masih banyak yang belum tahu cara membuat jurnal dengan baik.

Selain itu, pengguna jasa jurnal predator juga akan rugi besar saat aplikasi mengatakan bahwa jurnal yang telah dibuatnya adalah jurnal predator, ujarnya.

"Sayang kalau mereka bayar mahal. Akhirnya jurnal yang mereka hasilkan ternyata jurnal yang tidak bermutu. Jadi akibatnya, kalau mereka ingin menaikkan tingkat, jenjang dosen, otomatis jurnalnya tidak akan diakui, karena memang jurnalnya dinilai jurnal predator. Hal ini yang membuat P3M Unwim, menggelar seminar untuk kali perdana ini, jelas Dodi.

Dodi juga mengatakan, seminar yang sedianya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa S2 dan S3 se Bandung Raya, ternyata banyak diburu mahasiswa-mahasiswa S3 dari beberapa provinsi lain di Indonesia. Diantaranya ada dari Universitas Tadulako (Sulteng) dan juga ada mahasiswa-mahasiswa asal Provinsi Riau.

Semula kita mentargetkan hanya diikuti sebanyak 100 peserta, namun, sampaiakhir pendaftaran yang mendaftar sebanyak 200 orang lebih. Maka kami selaku panitia mengambil kebijakan hanya untuk 150 orang saja. Dan bagi peserta yang mendaftar dan membayar, kita kembalikan persyaratan dan uang pendaftarannya.

"Daya tariknya, selain teman dan pembicara adalah karena biayanya biaya kaki lima tetapi tempat dan lokasinya hotel bintang lima," pungkasnya. (husein).
×
Berita Terbaru Update