Klik
Bandung, faktabandungraya.com,--- Arsitektur bangunan Teras Sunda Cibiru, dilihat dari luar sangat unik dan indah, sehingga memiliki daya tarik bagi pengunjung / wisatawan untuk datang melihat kondisi didalamnya. Namun, setelah masuk, isinya tidak seindah tanpa depan bangunan.
Beberapa pengunjung/ wisatawan setalah masuk kecewa, karena hanya satu ruangan yang baru diisi oleh Seniman untuk kegiatan melukis dan memamerkan karya nya, sehingga mereka hanya memanfaatkan untuk berselfie ria dan botram (makan bersama).
Menurut salah seorang pengunjung Ibu Ida Farida dari Cileunyi, saya bersama keluarga dan teman-teman jauh-jauh dari Cileunyi untuk menikmati keindahan bangunan Teras Sunda Cibiru dan isinya, tapi nyatanya isinya masih kosong, Sabtu (24/11-18).
Kami selaku warga Bandung Timur, tentunya senang dan bangga dengan adanya destinasi baru Teras Sunda Cibiru ini, untuk itu, kami sangat berharap, Pemkot Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), untuk segera melengkapi interior dan mengisi ruangan yang kosong dengan menampilkan karya seni yang mencirikan khas seni dan budaya Bandung Timur khususnya dan Kota Bandung pada umumnya.
Ditempat yang sama Yayat dari Cibiru mengatakan, selain interior yang harus segara dilengkapi, kita juga berharap, Disparbud Kota Bandung sering-sering membuat event/ kegiatan yang menampilkan seni-budaya khas kota Bandung, terutama para pelaku seni-budaya yang ada di wilayah Bandung Timur. Dengan demikian, potensi kepariwisataan Bandung Timur, semakin dikenal luas oleh masysrakat.
Semakin banyaknya masyarakat berkunjung ke Teras Sunda Cibiru, secara tidak langsung dapat mendongkrak perekonomian masyarakat disekitar Teras Sunda Cibiru. Dengan demikian diharapkan juga dapat melahirkan kreator inovatif.
Igun Gunada salah seorang pemerhati Seni-Budaya berkomentar, di kota Bandung ini cukup banyak berdirinya gedung-gedung untuk pertunjukan karya Seniman, banyk yang dimiliki oleh Pemkot Bandung maupun oleh Pemrov Jabar. Namun, mayoritas gedung-gedung tersebut, sangat jarang sekali ada kegiatan pentas seni-budaya, sehingga terkesan menjadi Gedung Hantu
Menurut Igun, hal ini mungkin Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar tidak bisa menciptakan kegiatan/ program pemanfaat gedung yang melibatkan para seniman, yang bisa menarik para wisatawan lokal mapun domistik. Bahkan, Anehnya lagi, kenapa tiap malam gedung-gedung tempat hiburan (discoktik, karoeke) tiap malam pada penuh, sedangkan gedung-gedung seni budaya yang menghabiskan dana APBD puluhan miliar, bak gedung hantu.
Untuk itu, kami menyarankan kepada Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar, agar gedung-gedung Seni-Budaya yang di Kota Bandung, dikelola oleh para seniman dan budayawan yang paham akan bidang. Termasuk juga, gedung Teras Sunda Cibiru ini, harus dikelola oleh manejeman yang baik dan benar, sehingga anggaran puluhan Miliar dari uang rakyat yang telah digelontorkan tidak mubazir, ujarnya. (ari/sein).
Beberapa pengunjung/ wisatawan setalah masuk kecewa, karena hanya satu ruangan yang baru diisi oleh Seniman untuk kegiatan melukis dan memamerkan karya nya, sehingga mereka hanya memanfaatkan untuk berselfie ria dan botram (makan bersama).
Menurut salah seorang pengunjung Ibu Ida Farida dari Cileunyi, saya bersama keluarga dan teman-teman jauh-jauh dari Cileunyi untuk menikmati keindahan bangunan Teras Sunda Cibiru dan isinya, tapi nyatanya isinya masih kosong, Sabtu (24/11-18).
Kami selaku warga Bandung Timur, tentunya senang dan bangga dengan adanya destinasi baru Teras Sunda Cibiru ini, untuk itu, kami sangat berharap, Pemkot Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), untuk segera melengkapi interior dan mengisi ruangan yang kosong dengan menampilkan karya seni yang mencirikan khas seni dan budaya Bandung Timur khususnya dan Kota Bandung pada umumnya.
Ditempat yang sama Yayat dari Cibiru mengatakan, selain interior yang harus segara dilengkapi, kita juga berharap, Disparbud Kota Bandung sering-sering membuat event/ kegiatan yang menampilkan seni-budaya khas kota Bandung, terutama para pelaku seni-budaya yang ada di wilayah Bandung Timur. Dengan demikian, potensi kepariwisataan Bandung Timur, semakin dikenal luas oleh masysrakat.
Semakin banyaknya masyarakat berkunjung ke Teras Sunda Cibiru, secara tidak langsung dapat mendongkrak perekonomian masyarakat disekitar Teras Sunda Cibiru. Dengan demikian diharapkan juga dapat melahirkan kreator inovatif.
Igun Gunada salah seorang pemerhati Seni-Budaya berkomentar, di kota Bandung ini cukup banyak berdirinya gedung-gedung untuk pertunjukan karya Seniman, banyk yang dimiliki oleh Pemkot Bandung maupun oleh Pemrov Jabar. Namun, mayoritas gedung-gedung tersebut, sangat jarang sekali ada kegiatan pentas seni-budaya, sehingga terkesan menjadi Gedung Hantu
Menurut Igun, hal ini mungkin Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar tidak bisa menciptakan kegiatan/ program pemanfaat gedung yang melibatkan para seniman, yang bisa menarik para wisatawan lokal mapun domistik. Bahkan, Anehnya lagi, kenapa tiap malam gedung-gedung tempat hiburan (discoktik, karoeke) tiap malam pada penuh, sedangkan gedung-gedung seni budaya yang menghabiskan dana APBD puluhan miliar, bak gedung hantu.
Untuk itu, kami menyarankan kepada Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar, agar gedung-gedung Seni-Budaya yang di Kota Bandung, dikelola oleh para seniman dan budayawan yang paham akan bidang. Termasuk juga, gedung Teras Sunda Cibiru ini, harus dikelola oleh manejeman yang baik dan benar, sehingga anggaran puluhan Miliar dari uang rakyat yang telah digelontorkan tidak mubazir, ujarnya. (ari/sein).