Klik
Bandung, faktabandungraya.com,-- Komandan Rindam III/Siliwangi Kolonel Inf Indarto Kusnohadi, S.IP, S.H, M.A, M.H, menutup Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtainf) abituren Dikmata TNI AD Gelombang I Tahun 2018 yang diikuti 138 siswa, di Lapangan Upacara Makorindam III/Siliwangi Jalan Menado Bandung, Rabu (5/12-18).
Kol.Inf Indarto mengatakan, sebanyak 138 orang mantan siswa Dikjurtainf abituren Dikmata TNI AD Gelombang I tahun 2018 , hari ini telah dinyatakan lulus menjadi seorang Prajurit Infanteri yang sudah dibekali dengan tehnik dan taktik keilmuan kecabangan Infanteri.
Keberhasilan ini hendaknya dijadikan motivasi untuk meningkatkan semangat serta tekad pengabdian dalam melaksanakan tugas yang diemban disatuan tempat bertugas, ujarnya.
Namun, Indarto berpesan dengan keberhasilan tersebut jangan cepat merasa puas, karena setelah pendidikan ini kalian dituntut untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang telah kalian terima selama pendidikan.
" Sebagai Prajurit TNI AD yang berkecabangan Infanteri, yang perlu kalian ketahui adalah, satuan Infanteri tersebar diseluruh wilayah Indonesia sampai dengan kepelosok-kepelosok NKRI, " ujarnya.
Jangan menjadi hambatan dan kecil hati dengan berpangkat Prada, karena tidak menutup kemungkinan kedepan bisa menjadi Pimpinan dibagian masing-masing, " jelasnya.
Lanjut Danrindam, " pendidikan kejuruan Tamtama Infanteri dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan agar memiliki sikap dan perilaku sebagai Prajurit sapta marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar kecabangan Infanteri ".
Ditambahkannya, " Sebagai Prajurit Infanteri kalian harus dapat meningkatkan profesionalisme keprajuritan dengan melestarikan budaya belajar dan berlatih guna mewujudkan kesiapan operasional satuan ".
Danrindam III/Siliwangi Kolonel Inf Indarto Kusnohadi, S.IP, S.H, M.A, M.H, berpesan, " ingat apa yang ada didada kirimu bertulisan TNI AD, huruf " N " yang berarti Nasional dengan arti bahwa 138 orang ini siap ditempatkan diseluruh Indonesia dan siap ditempatkan dimana saja ".
Akhirnya, mantapkan etika keprajuritan, hindari pelanggaran sekecil apapun yang dapat mencoreng dan merugikan nama baik satuan, keluarga dan diri pribadi," harapnya. (penslw/red).