Klik
SUMEDANG, Faktabandungraya.com,-- Masyarakat Dusun Jeungjing Desa Padanaan Kecamatan Paseh Kab Sumedang menyambut baik program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-105 di wilayahnya. Hal ini karena, hampir selama 50 tahun terisolir , untuk kegiatan TMMD difokuskan pada pembanguntur akses jalan utama dusun tersebut.
an infrastruk
“Alhamdulillah sangat terbantu sekali, sebab selama ini akses jalannya hanya setapak, itu pun kondisinya rusak berat,” kata Wawan, tokoh masyarakat setempat.
Ia menggambarkan, akses yang minim ini menghambat mobilitas warga Dusun Jeungjing. Kondisi ini, kata dia, sudah terjadi selama puluhan tahun.
“Ada mungkin sekitar 50 tahun. Sekarang alhamdulillah dengan adanya program TMMD jalannya bagus dan lebar, motor dan mobil bisa masuk. Dulu mah, apalagi kalau ada yang sakit harus pakai tandu dulu dibawanya. Sekarang bagja ada peningkatan,” ujar warga lainnya.
Sementara itu, Wagub Jabar, Uu Ruzhanul ulum yang membuka kegiatan tersebut pada upacara pembukaan TMMD dalan sambutannya mengatakan, bahwa TMMD merupakan salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta komponen bangsa lainnya.
“Titik berat program TMMD adalah di desa terisolir dan terpencil, serta daerah perbatasan,” ujarnya.
Sementara itu, Pangadam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral, sehingga dalam penerapannya, TNI tidak bekerja sendiri namun menggandeng banyak pihak.
Pangdam menjelaskan, sasaran utama, dilakukan pengecoran jalan sepanjang 1.000 meter, lebar 2,5 meter, pengerasan jalan 200 meter. Kemudian, pembuatan jembatan sungai Cibodas dengan panjang 12 meter tinggi 2,5 meter dan lebar 3 meter. Selain itu, rehab jembatan sungai Cijeungjing dengan panjang 17 meter dengan lebar 2,3 meter serta beberapa sarana infrastruktur lainnya.
Menurut Pangdam, Selain pengerjaan infrastruktur fisik dalam Program TMMD ke-105 itu, dilaksanakan juga kegiatan non fisik seperti, penyuluhan kesehatan, penyuluhan hukum, penyuluhan kesejahteraan rakyat, kesadaran bernegara, keamanan dan ketertiban masyarakat. (Pendam/red).
an infrastruk
“Alhamdulillah sangat terbantu sekali, sebab selama ini akses jalannya hanya setapak, itu pun kondisinya rusak berat,” kata Wawan, tokoh masyarakat setempat.
Ia menggambarkan, akses yang minim ini menghambat mobilitas warga Dusun Jeungjing. Kondisi ini, kata dia, sudah terjadi selama puluhan tahun.
“Ada mungkin sekitar 50 tahun. Sekarang alhamdulillah dengan adanya program TMMD jalannya bagus dan lebar, motor dan mobil bisa masuk. Dulu mah, apalagi kalau ada yang sakit harus pakai tandu dulu dibawanya. Sekarang bagja ada peningkatan,” ujar warga lainnya.
Sementara itu, Wagub Jabar, Uu Ruzhanul ulum yang membuka kegiatan tersebut pada upacara pembukaan TMMD dalan sambutannya mengatakan, bahwa TMMD merupakan salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta komponen bangsa lainnya.
“Titik berat program TMMD adalah di desa terisolir dan terpencil, serta daerah perbatasan,” ujarnya.
Sementara itu, Pangadam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral, sehingga dalam penerapannya, TNI tidak bekerja sendiri namun menggandeng banyak pihak.
Pangdam menjelaskan, sasaran utama, dilakukan pengecoran jalan sepanjang 1.000 meter, lebar 2,5 meter, pengerasan jalan 200 meter. Kemudian, pembuatan jembatan sungai Cibodas dengan panjang 12 meter tinggi 2,5 meter dan lebar 3 meter. Selain itu, rehab jembatan sungai Cijeungjing dengan panjang 17 meter dengan lebar 2,3 meter serta beberapa sarana infrastruktur lainnya.
Menurut Pangdam, Selain pengerjaan infrastruktur fisik dalam Program TMMD ke-105 itu, dilaksanakan juga kegiatan non fisik seperti, penyuluhan kesehatan, penyuluhan hukum, penyuluhan kesejahteraan rakyat, kesadaran bernegara, keamanan dan ketertiban masyarakat. (Pendam/red).