Klik
PADALARANG, faktabandungraya.com,--- Kementerian Perindustrian RI melalui Dirjen Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) menggelar Focus Group Discussion (FGD) tindaklanjut penyusunan program dan kegiatan yang mendukung percepatan pengendalian dan kerusakan DAS Citarum, yang digelar di Mason Pine Hotel, Padalarang, Bandung Barat, Kamis (14/11/19).
Ditemui seusai kegiatan, Dody Widodo selaku Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pendalaman, Penguatan dan Penyebaran Industri mengatakan bahwa pada prinsipnya Kementerian Perindustrian sangat mendukung program citarum harum. "Jadi kita bersama sama semua stakeholder terkait melangkah bersama kita membuat sebuah program yang bisa sesuai target tujuan di 2023, minimal citarum hanya cemaran sedang," ujarnya.
"Sehingga perindustrian memandang perlu membuat program yang tidak hanya untuk menyelesaikan pencemaran di citarum saja, tapi menjadi pilot project yang bisa di copy paste di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan alasan Kemenperin baru di tahun ke 2 program citarum berjalan, melakukan langkah dukungan program karena di tahun pertama secara teknis satgas dan pihaknya masih mengidentifikasi sumber pencemaran limbah dan jenis perusahaan apa saja yang ada di DAS Citarum.
"Karena limbah itu tidak hanya dari industri, ada limbah domestik, sampah, jadi tidak hanya industri saja," tuturnya.
"Salahsatu poin yang paling penting, kita akan membuat program pilot project, memilih salahsatu sungai di sektor 21 yang bisa dijadikan contoh," tambahnya.
Tujuan dari digelarnya FGD kali ini, "pada prinsipnya pemerintah akan berusaha untuk menjaga iklim usaha yang baik dan kondusif juga akan menjaga lingkungan," pungkasnya.
Sementara, Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat mengatakan bahwa dalam FGD yang digelar Kemenperin tadi, dirinya memaparkan semua kegiatan yang dilakukan Sektor 21 selama satu tahun sepuluh bulan dalam melaksanakan program Citarum Harum, "diantaranya penanganan limbah industri,” kata Dansektor 21, “Seperti diketahui di Sektor 21 terdapat 187 industri penghasil limbah cair yang tersebar di Cimahi dan Kabupaten Bandung dan Sumedang” ungkapnya.
Terkait dengan rencana Kemenperin memilih salahsatu sungai di wilayah Sektor 21, yang akan digunakan sebagai program Pilot Project oleh Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian RI. "Untuk program pilot project, sektor 21 mungkin akan dilakukan di sungai yang ada di cimahi," pungkasnya. (Cuy)
Ditemui seusai kegiatan, Dody Widodo selaku Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pendalaman, Penguatan dan Penyebaran Industri mengatakan bahwa pada prinsipnya Kementerian Perindustrian sangat mendukung program citarum harum. "Jadi kita bersama sama semua stakeholder terkait melangkah bersama kita membuat sebuah program yang bisa sesuai target tujuan di 2023, minimal citarum hanya cemaran sedang," ujarnya.
"Sehingga perindustrian memandang perlu membuat program yang tidak hanya untuk menyelesaikan pencemaran di citarum saja, tapi menjadi pilot project yang bisa di copy paste di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Dirinya juga mengungkapkan alasan Kemenperin baru di tahun ke 2 program citarum berjalan, melakukan langkah dukungan program karena di tahun pertama secara teknis satgas dan pihaknya masih mengidentifikasi sumber pencemaran limbah dan jenis perusahaan apa saja yang ada di DAS Citarum.
"Karena limbah itu tidak hanya dari industri, ada limbah domestik, sampah, jadi tidak hanya industri saja," tuturnya.
"Salahsatu poin yang paling penting, kita akan membuat program pilot project, memilih salahsatu sungai di sektor 21 yang bisa dijadikan contoh," tambahnya.
Tujuan dari digelarnya FGD kali ini, "pada prinsipnya pemerintah akan berusaha untuk menjaga iklim usaha yang baik dan kondusif juga akan menjaga lingkungan," pungkasnya.
Sementara, Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat mengatakan bahwa dalam FGD yang digelar Kemenperin tadi, dirinya memaparkan semua kegiatan yang dilakukan Sektor 21 selama satu tahun sepuluh bulan dalam melaksanakan program Citarum Harum, "diantaranya penanganan limbah industri,” kata Dansektor 21, “Seperti diketahui di Sektor 21 terdapat 187 industri penghasil limbah cair yang tersebar di Cimahi dan Kabupaten Bandung dan Sumedang” ungkapnya.
Terkait dengan rencana Kemenperin memilih salahsatu sungai di wilayah Sektor 21, yang akan digunakan sebagai program Pilot Project oleh Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian RI. "Untuk program pilot project, sektor 21 mungkin akan dilakukan di sungai yang ada di cimahi," pungkasnya. (Cuy)