Klik
Adapun lokasi kegiatan RHL di wilayah kerja BPDASHL Cimanuk Citanduy yaitu di Perhutani Divre Jabar Banten yang mencapai 8.500 ha, yang tersebar di 4 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) yaitu KPH Garut, Tasikmalaya, Majelengka dan Sumedang. Untuk di KPH Garut sendiri seluas 6.728 ha.
Untuk mensukseskan program RHL 2019, yang sebentar lagi akan dilakukan penanaman bibit pohon karena sudah mulai masuk musim hujan. Tentunya perlu pastikan sejauh mana kesiapan bibit tanamam yang akan ditanam di kawasan pengelolaan KPH Garut.
Untuk memastikan kesiapan bibit tanaman dan lahan yang akan ditanami, Tim Pembina (RHL) terdiri dari unsur: Dinas Kehutanan Jabar; BPDASHL Cimanuk-Citanduy Perhutani Divre Jabar-Banten, TNI, POLDA, Kejati, Forum DAS dan MKTI Jabar meninjau langsung lokasi pembibitan tananaman di pengelolaan KPH Leles dan lokasi tanam di RKH Tarogong-Garut, pada, Sabtu (9/11-2019).
Menurut Kepala BPDASHL Cimanuk-Citanduy, Ir.Rukma Dayadi,M.Si didampingi Kasie RHL, H. Eman Suherman, S,Hut, MM mengatakan, melihat kondisi persemaian bibitan yang ada di pengelolaan KPH Garut ini, semua bibit tumbuh dengan baik dan sudah siap untuk ditanam.
Adapun salah satu lokasi persemaian untuk kegiatan RHL terletak di BKPH Leles –Garut Perhutani Divre Jabar –Banten, ada beberapa jenis tanaman diantaranya : Pinus, Eucalythus, Nangka, Kayu manis, Meisopsis, Kopi, Alpukat dan lain-lain. secara keseluruhan Berbagai jenis bibit yang tersebar di 8 BKPH semuanya sudah siap untuk disebar dan ditanam.
“ Alhamdulillah, seluruh bibit tanaman yang disemai di lokasi persemaian BPKH Leles ini tumbuh dengan subur, dan sudah siap untuk ditanam”, ujar Rukma.
Eman Suherman menambahkan, KPH Garut dengan luas wilayah 6.728 ha, memiliki 8 BKPH, salah satunya di BKPH Leles ini. Namun, persemaian pembibitan dilakukan di seluruh BKPH di KPH Garut. Hal ini dilakukan untuk mendukung suksesnya RHL 2019.
Dr.Rachmat Herryanto, Ir.M.Si dari MKTI Jabar mengatakan, di lokasi persemaian BPKH Leles ini, ada beberapa jenis kayu, termasuk juga tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) diantaranya ada Nangka, Kopi, Alpukat, Kayumanis.
“Kami dari MKTI Jabar sangat mendorong program RHL 2019 ini, karena lahan kritis di Jabar sangat luas, dan kegiatan RHL ini merupakan salah satu mengatasi lahan kritis secara vegitatif “, ujarnya.
Sementara itu, Kepala bidang Pengendalian DAS Dinas Kehutanan Jabar, Dedi Hendrawan, mengatakan sebagai Tim Pembina Pengendali RHL Jabar, kesiapan bibit dipersemaian BKPH Leles, secara keseluruhan di KPH Garut sudah siap.
“Pemprov Jabar sangat mendukung pengetasan lahan kritis di Jabar, untuk itu Dishut Jabar mendukung penuh suskesnya program RHL 2019 ini, ujar Dedi.
Sementara itu, Kepala PKH Garut, Nugraha, KPH Garut di tahun 2019 ini mendapatkan tugas dari Kemen LH dan Kehutanan melalui BPDASHL Cimanuk-Citanduy untuk melaksanakan kegiatan Reboisasi Konvensional RHL.
Kegiatan RHL 2019 ini, Untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai fungsi Ekologis sehingga dapat meminimalkan Erosi, mencegah terjadinya longsor , RHL juga diharapkan dapat menutup lahan tanah yang kosong khususnya lahan yang ada di kawasan perum perhutani KPH Garut.
Selain itu, melalui program RHL 2019 ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan kelompok tani hutan (KTH) yang berada seluruh Kab Garut.
Usai meninjau lokasi persemaian bibit di BKPH Leles, rombong Tim Pembinan RHL dipimpin Ka. BPDASHL Cimanuk –Citanduy meninjau lokasi lahan RPH Tarogong Garut.
Di RPH Tarogong di Kac. Samarang ini lahan akan ditanami sebanyak 11.200 plnces, terdiri dari Pinus, dan Eucalyptus, Nangka dan tanaman selanya berupa Kopi. Lahan yang akan ditanami sudah digali/ dilobangi dan sudah diberi pupuk kandang.
“ Bibit sudah siap, lahan juga sudah siap, Jadi minggu depan kita akan lakukan penaman yang seraca simbolis akan dilaksanakan di RPH Tarogong ini, ujar Eman (adv/sein).