Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemprov Jabar Bahu-membahu Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor

Sabtu, 04 Januari 2020 | 00:23 WIB Last Updated 2020-01-03T17:28:40Z
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Pasca bencana banjir dan tanah longsor pada 1 Januari lalu, yang melanda wilayah Kab Bogor, Kab/kota Bekasi, Kab.Bandung Barat, dan Kab. Karawang serta Kab Indramayu, beberapa OPD dilingkungan Pemprov Jabar bersama sejumlah instansi kemanusiaan, serta masyarakat bahu-membahu menangani dan memulihkan dampak bencana alam di Jabar.

Menyikapi dan menangani bencana banjir dan tanah longsor di Jabar, Humas pemprov menggelar Jabar Punya Informasi (JAPRI) ke-58 dengan tema Eksisting dan Penanggulangan Bencana di Jabar berempat di Lobby Lokantara Gedung Sate Jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung.Jumat, (3/1-2020).

Dalam acara Japri ke 58 tersebut, hadir sebagai Narsum, Kabid Pengelolaan Arsip Statis Dispusipda Prov Jabar, Saepulloh, A.Ks., MM.Pd; Kabid Energi Dinas ESDM Prov Jabar, Slamet Mulyanto, ST., MT; Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Prov Jabar, Drg. Juanita PF, MKM.; Ketua Harian Jabar Quick Response, Hanief Mochammad ; Sekretaris Dinsos Prov. Jabar, Barnas Adjudin; Kadiv Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Tri Yanto.

Kepala bidang (Kabid) Kedarurataan dan Logistik BPBD Jabar, Didi Adji Siddik mengatakan , pihaknya terus menyalurkan logistik. Kebutuhan makanan siap saji jadi yang paling urgent bagi para korban. Termasuk untuk pembersih rumah karena banjir

Ditambahkanya , logistik tersebut didistribusikan kepada BPBD kota/kabupaten yang terdampak banjir. Beberapa di antaranya kepada wilayah yang mengalami banjir cukup parah, seperti Bekasi dan Bogor, termasuk juga Karawang, paparnya.

Dikatakannya, makanan siap saji atau instan yang disediakan dari pusat, memiliki kebijakan dengan masa kedaluarsa satu tahun. Dengan demikian, ketika terjadi bencana maka secepatnya dibagikan kepada yang membutuhkan.

Didik memastikan jika ketersediaan logistik untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, serta Kabupaten Karawang, dapat tercukupi.

"Sampai sekarang masih bisa tercukupi, karena anggaran dari APBD-nya bertambah," pungkasnya.

Sekretaris Dinsos Jabar Barnas Adjudin mengatakan, bahwa Dinsos Jabar sudah mengirim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke enam daerah Jabar berstatus tanggap bencana banjir dan longsor, yakni Kab. Bandung Barat, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Karawang, Kab. Indramayu, dan Kota Bekasi.

Dinsos Jabar telah mendirikan dapur umum, mengirim perahu karet dan mobil tangki, serta menyalurkan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti pakaian, susu bayi, dan telur. Bahkan Dinsos (Tagana) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan.

“Jangkauan beberapa lokasi sangat berat. Tapi, ada sekira 6.900 relawan TAGANA yang siap memberikan bantuan dan terdepan saat terjadi bencana,” ucapnya.

Sedangkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar menyediakan pelayanan kesehatan 24 jam di sejumlah Puskesmas dan mendirikan pos pelayanan terpadu di beberapa lokasi.

“Terdapat 3 pelayanan kesehatan di Kab. Bandung Barat. 42 pos pelayanan kesehatan dan satu pos pelayanan terpadu di Kota Bekasi. Untuk daerah Kab. Bekasi ada 44 pelayanan kesehatan di puskesmas dan 60 posko pelayanan kesehatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar Juanita PF.

“50 Puskesmas di Kab. Karawang memberikan pelayanan kesehatan. Yang kami sediakan obat-obatan. Dan obat-obatan masih terpenuhi oleh kabupaten/kota. Di posko dan Puskesmas ada 5 orang yang piket dan terdiri dari dokter, perawat, serta bidan,” imbuhnya.

Jabar Quick Response (JQR) melakukan sejumlah upaya penyelamatan dan penanganan bencana alam. Ketua Harian JQR Hanief Mochammad mengatakan, JQR menerima dan menindaklanjuti 62 aduan darurat rescue.

“Kami juga menyelenggarakan tanggap bencana, Jabar Memanggil. Lebih dari 21 komunitas Mapala dan Pecinta Alam yang sudah berkoordinasi melakukan penyelamatan,” ucapnya.

“Kemudian dari sana, termasuk kebutuhan-kebutuhan untuk rescue. Memang yang dibutuhkan perahu karet dan motor boat, alhamdulillah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) menyerahkan river boat untuk melakukan evakuasi,” tambahnya.

Sementara itu, Badan Amil Zakat (Baznas) Provinsi Jabar telah mendirikan dapur umum, mengirim ambulans, mendistribusikan 5.800 nasi kotak dan 8.000 dus air mineral, menyalurkan perahu karet, dan menyediakan mobil layanan.

“Sekarang masih proses pembersihan pasca-bencana. Kami sudah menyiapkan perlengkapan bayi, mengirim relawan,” kata Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Jabar Tri Yanto.

“Kolaborasi dan elaborasi semua pihak membuat penanganan dan penyelamatan berjalan cepat dan tepat. Semoga kita bermanfaat bagi semua,” tandasnya. (husein).
×
Berita Terbaru Update