Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pukul Siswa, Disdik Jabar Kecam dan Pecat Oknum Guru SMAN 12 Kota Bekasi

Kamis, 13 Februari 2020 | 15:56 WIB Last Updated 2020-02-17T09:24:45Z
Dewi Sartika ( Ike)
Kadisdik Jawa Barat 
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan mengecam setiap kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru SMAN 12 kota Bekasi yang telah melakukan pemukulan terhadap peserta didik SMAN 12 Bekasi. Selain mengecam Disdik Jabar juga telah mengeluarkan surat pemecatan terhadap oknum guru tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika menegaskan, tindakan pemukulan oleh oknum guru di SMA Negeri 12 Kota Bekasi jelas-jelas sudah bertentangan dengan hukum. Untuk itu, kami berikan sanksi tegas terhadap setiap tindakan yang bertentangan dengan hukum.

"Disdik Jabar bertindak tegas dalam menanggapi kasus (pemukulan di SMAN 12 Bekasi) ini. Sudah tidak zamannya lagi melakukan kekerasan untuk membina siswa supaya menjadi benar," ujar Kadisdik Jabar Dewi Sartika, Kamis (13/2/2020).

Sanksi tegas yang kita ambil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (pasal 11). Selain menolak pemukulan terhadap siswa, Disdik Jabar juga mengecam tindakan oknum guru tersebut karena mencederai komitmen dalam menghadirkan sistem dan tata kelola pendidikan yang maju.

"Tentunya hal itu (pemukulan) mencederai dunia pendidikan, padahal kami sudah meluncurkan berbagai program peningkatan kualitas mental, termasuk (bagi) guru," tambah Dewi.

Lebih lanjut Kadisdik mengatakan, dalam mewujudkan Pendidikan Jabar Juara, Pemprov Jabar telah meluncurkan program Jabar Masagi dan kampanye #SenyumKarena.

Program Jabar Masagi diluncurkan untuk mendorong guru dalam mengembangkan pola ajar berbasis pendidikan karakter berbasis budaya atau kearifan lokal Jawa Barat.

Berbagai program yang diluncurkan Pemprov Jabar bertujuan untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tapi juga memiliki akhlak dan kekuatan spiritual dan fisik yang mumpuni serta memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti), dan belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata), jelasnya.

Lebih lanjut Kadisdik Dewi Sartika yang akrab disapa Ike ini mengatakan, terkait kampanye #SenyumKarena mendorong aktivitas positif dimulai dari senyum dan berbagi kata-kata positif untuk menularkan kebahagiaan, mood, dan suasana yang positif.

Tujuan kampanye # SenyumKarena merupakan salah satu modul Jabar Masagi yang mendorong semua pihak di sekolah, mulai dari kepala sekolah, siswa, sampai penjaga sekolah, untuk mengingat sekaligus menulis pengalaman-pengalaman yang menggembirakan.

"Bentuk ekspresif adalah senyum. Misal, saya senyum karena melihat kamu cantik. Lebih mengekspresikan kegiatan dalam hati dengan sesuatu yang lebih positif, sehingga siswa lebih kreatif dan senang di sekolah,” ujarnya.

Dengan suasana yang positif di sekolah, semua akan lebih produktif, semangat, dan terinspirasi untuk melakukan kebaikan-kebaikan lain kepada sekitarnya.

Selain itu, Kita juga mendorong pihak sekolah untuk mengikuti dinamika zaman, menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas peserta didik, dan memiliki sarana-prasarana sekolah yang memadai lewat program Sekolah Ramah Anak, ujarnya.

Dengan adanya kasus pemukulan oleh oknum guru di SMA Negeri 12 Kota Bekasi, Dewi menegaskan bahwa Disdik Jabar pun meminta pihak sekolah untuk meminta maaf kepada peserta didik dan melakukan mediasi antara oknum guru dan peserta didik.

Peristiwa pemukulan oknum guru terhadap siswa SMAN 12 Kota Bekasi, Ike berharap, kasus tersebut menjadi tindakan terakhir yang mencoreng dunia pendidikan di Jabar.

"Kami terus fokus menggulirkan program peningkatan kemampuan mental baik terhadap siswa maupun pengajar atau guru," katanya.

"Menjaga mental tentu sudah kami lakukan dengan berbagai program yang sudah dijelaskan tersebut untuk menjamin tidak adanya kekerasan lagi di kalangan pelajar. Saya tentu tidak lelah untuk mendorong para pengajar untuk menjaga mental mengajar dengan baik," tegasnya.

Dewi pun mengimbau seluruh guru yang ada di Jabar agar menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa karena hal itu diyakini mampu melahirkan inovasi dan meningkatkan kreativitas siswa. Sedangkan kepada pengajar Ike minta agar para guru tidak hanya sebagai pengajar dan pemberi instruksi, tapi juga menjadi motivator, inisiator, dan fasilitator bagi siswa. Tandasnya. (sein).
×
Berita Terbaru Update