Klik
Program tersebut dalam waktu dekat akan dilaksanakan di wilayah Cipacing, Kabupaten Sumedang, tepatnya di DAS Cibeusi, yang melintasi wilayah hulu di Jatinangor hingga wilayah hilir yang melintasi Yayasan Pendidikan Al Ma'soem (berbatasan dengan Kabupaten Bandung).
Menurut Direktur Pendidikan YP AL Ma'soem Asep Sudjana, bahwa pihak Yayasan Al Masoem, hari ini sengaja berkunjung dan bertemu dengan Komandan Sektor 21 Satgas Citarum, "tujuannya adalah ingin menyampaikan rencana upaya memperbaiki lingkungan di tempat kami di daerah Cipacing Jatinangor," ujar Asep Sudjana seusai menemui Kol Inf Yusep Sudrajat di Posko Sektor 21, Cipageran, Cimahi, Sabtu (21/3/2020).
Pihaknya mengungkapkan bahwa selama ini Yayasan Pendidikan Al Ma'soem sudah berupaya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai yang ada di sekitar kawasan sekolah. Namun karena keterbatasan wilayah, katanya, akan menjadi percuma wilayah kami saja yang dibersihkan tapi hulunya tidak bersih.
Untuk itu, realisasi pertama yang akan kita lakukan, lanjut Asep Sudjana, membersihkan sungai Cibeusi mulai dari hulu.
Rencana realisasi yang kedua, "ada pertemuan atau sosialisasi dengan masyarakat dengan dihadiri Dansektor (Citarum), dari situ kita akan ada kesepakatan bersama antara masyarakat, kami sebagai fasilitator, dan Dansektor sebagai penyelenggara di lapangan tentang menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.
Meski memiliki keterbatasan wilayah, namun pihaknya meyakini program ini akan berjalan dengan baik, apalagi dengan dukungan Satgas Citarum. "Kata Dansektor tadi, wilayah bukan jadi alasan, kita akan bisa lakukan itu," ucapnya.
Sementara, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat pada dasarnya menyambut baik rencana perbaikan lingkungan, khususnya kawasan sungai yang akan dilakukan Yayasan Pendidikan Al Ma'soem, bekerjasama dengan satgas citarum.
Namun rencana tersebut, kata Kolonel Yusep, akan mulai dikerjakan setelah masa darurat mewabahnya virus Corona. "Kita akan koordinasi dan mulai melakukannya segera, setelah masa darurat wabah corona," tegasnya.
Ditambahkan oleh Tulus Gusnadi selaku Konsultan Yayasan Al Ma'soem, mengatakan bahwa kita mencoba untuk konsep pentahelix yang digaungkan selama ini di program Citarum Harum.
"Esensinya adalah kita ingin mengembalikan lagi kepada kondisi yang normal dan ideal kawasan (DAS) citarum yang menjadi perhatian kita bersama, saya pikir itu," ungkapnya.
Dirinya mengatakan, bahwa pemetaan wilayah sudah dilakukan. "Pemetaan sedang dilakukan juga sambil berjalan, esensinya lebih pada perilaku masyarakat," ujarnya.
Dirinya juga mengungkapkan, "kalau bahasa sunda nya itu, bahwa masyarakat belum bisa ngabedakeun, mana jarian, mana susukan, sehingga sungai masih dijadikan tempat pembuangan sampah komunal, dan ini harus di edukasi dengan kesabaran baja untuk mengubah kesadaran untuk merubah perilaku itu," tuturnya.
Untuk itu, Yayasan Al Ma'soem akan membangun program Berseka (Bersih Sehat Kawasan), dan Sampah Berkah Jadi Rupiah. "Dimana misalnya sampah kantong kresek yang sudah tidak ada nilai ekonominya diolah menjadi paving blok, dan itu diharapkan menjadi upaya penanggulangan sampah yang selama ini menjadi persoalan besar kita," pungkasnya. (Cuy).