Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ditengah Pandemi Covid-19, Komisi V Minta Disdik Jabar Ciptakan Kurikulum & Metodologi PJJ

Senin, 02 November 2020 | 15:43 WIB Last Updated 2020-11-02T09:32:00Z

Anggota Komisi V H. Cecep Gogom, S.Ag., M.Pd saat di SMA Negeri 1 Purwakarta (foto;istiwemah) 
PURWAKARTA, Faktabandungraya.com,---  Selama masih pandemi covid-19,  Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan memberlakukan pembelajaran jarak jauh baik malaui daring maupun luring.  Untuk itu, agar peserta didik tidak mengalami kebosan/ jenuh belajar di rumah,  Komisi V DPRD Jabar minta kepada Dinas Pendidikan Jabar untuk dapat menciptakan kurikulum dan metodologi pendidikan.

Menurut, anggota Komisi V DPRD Jabar, H. Cecep Gogom, S.Ag., M.Pd, kita semua belum tahu kapan akan berakhirnya pandemi covid-19, untuk itu, agar para peserta didik tidak mengalami kebosan/ kejenuhan dalam belajar daring atau luring,  maka Komisi V DPRD Jabar, mendorong pihak Disdik Jabar dan pihak sekolah untuk berinovasi menciptakan kurikulum dan metodologi  yang menarik bagi peserta didik. 

“Melalui kurikulum dan metodologi yang menarik selama masa pandemi covid-19 tentunya dapat mendukung proses pembelajaran tetap mencapai target sesuai kurikulum.  Hal ini karena,  belajar itu jangan sampai putus dan harus tetap punya tujuan dan punya target”,

Demikian disampaikan anggota Komisi V DPRD Jabar Cecep Gogon, saat rombongan  Komisi V melakukan pemantauan  dalam rangka persiapan adaptasi kebiasaan baru di SMA Negeri 1 Purwakarta, baru-baru ini.

Dikatakan Cecep, agar pelaksanaan pembelajaran belajar di rumah (PJJ) lancar maka antara pihak sekolah dengan orang tua harus saling mendukung dan berkomitmen agar kedua belah pihak bisa sejalan dan seirama melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik daring maupun luring

Memang, dunia pendidikan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah atau Dinas pendidkan dan sekolah semata, tetapi juga tanggung jawab trisentra pendidikan atau tiga pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling bergandengan tangan, bahu-membahu, dan bekerja sama membantu mengembangkan potensi anak dan pendidikannya.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Purwakarta Emma Sukmasih memgatakan pihaknya sudah menjalankan protokol kesehatan dalam rangka persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di era Adaptasi Kebiasaan Baru. Terkait rencana belajar tatap muka, Emma menekankan KBM tidak dilakukan serentak karena jumlah siswa yang mencapai 1145 tetapi diatur sebanyak 15-16 siswa perkelas dan sisanya melakukan belajar dari rumah. (*/sein).

×
Berita Terbaru Update