Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Iis Turniasih : Menangkal Paham Radikal Melalui Pemahaman 4 Pilar Kebangsaan

Selasa, 01 Desember 2020 | 15:42 WIB Last Updated 2020-12-08T08:47:50Z

Hj.Iis Turniasih (anggota DPRD jabar dari Fraksi PDIPerjuangan) (foto :istimewah)
KARAWANG, Faktabandungraya.com,--- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Iis Turniasih dari daerah pemilihan Jabar X (Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta) melaksanakan kegiatan Citra Bhakti Parlemen Dalam Sketsa Kebangsaan bertema Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan  masyarakat Kampung Sadang di Desa Karangsinom Kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang.

Dihadapan masyarakat Kampung Sadang, Hj.Iis Turniasih, menjelaskan maksud tujuan pelaksanaan kegiatan empat pilar kebangasaan ini yaitu untuk membangun semangat nilai-nilai kebangsaan, dan nilai-nilai konstitusi bagi masyarakat Kabupaten Karawang.

Sosialisasi pehamanan Empat (4) Pilar Kebangsaan, sangat penting bagi masyarakat dalam upaya menangkal paham-paham radikal yang dapat memecah belah keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI.  Untuk itu, 4 pilar kebangsaan  sangat penting sebagai landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila sebagai landasan Ideologi bangsa dan negara Indonesia, konstitusi (UUD 1945), persatuan dan kesatuan (NKRI) , serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika), papar Hj. Iis Turniasih.

Pancasila terdiri dari lima nilai yang sangat bermakna dalam kehidupan. Nilai-nilai yang terkadung tersebut dapat menjadikan pedoman dalam kehidupan untuk lebih baik.

“Untuk mewujudkan hal tersebut kita wajib mengamalkan lima nilai itu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengamalkan Pancasila kita tidak harus menjadi aparat negara. Kita dapat mengamalkannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat,” terang politisi PDIPerjuangan Jabar ini.

Ia menilai, pengamalan dari sila pertama dari Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa ialah warga negara harus bersikap toleransi kepada setiap umat beragama.

“Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama. Dan kita harus mengembankan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,” paparnya.

Peserta sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang disampaikan oleh Hj.Iis Turniasih (foto: istimewah)

Hj.Iis Turniasih juga mengatakan beberapa tahun belakangan ini nilai-nilai kebangsaan, budaya gotong royong semakin terkerus dan menurun. Bahkan menurunnya budaya gotong royong  tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi mulai merambah hingga ke pedesaan.

Dalam press release yang diterima redaksi, diungkapkan Haerudin yang terpilih dari Dapil Jabar XI ini, pengaruh penyakit individualisme berimbas makin meluas di masyarakat sehingga nilai kebangsaan pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup yang seharusnya menjadi benteng kini dinilainya semakin rapuh bahkan seolah sudah tidak lagi menjadi arah pandang dan sikap.

"Hal ini jangan dibiarkan terus terjadi, maka itu perlu dibangun terus menerus nilai kesadaran yang menjadi kekuatan serta ruh dalam bermasyarakat dan bernegara, ya melalui kegiatan pemahaman 4 pilar kebangsaan ini", tegasnya.

Pada saat melakukan sosialisasi empat pilar, pada sisi tanya jawab, ternyata cukup banyak generasi muda yang kurang paham makna dari empat pilar kebangsaan. Padahal, empat pilar kebangsaan merupakan tiang negara maka harus dipahami bagi seluruh anak bangsa, ujar politisi PDIP ini.

 “Keutuhan NKRI harus kita pertahankan, itu sudah harga mati”, tandasnya. (adikarya/husein).


×
Berita Terbaru Update