BEKASI, Faktabandungraya.com,--- Gubernur Jawa
Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum yang jebol
di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/2/2021). Jebolnya tanggul
tersebut mengakibatkan banjir di empat desa.Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau tanggul jebol Sungai Citarum di Kabupaten Bekasi (foto:hms)
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil--
melaporkan, perbaikan tanggul dilakukan secepat-cepatnya. Tujuannya agar arus
air di Sungai Citarum tidak masuk ke permukiman warga.
"Ada dua level untuk
emergency yang akan dikerjakan sore sampai malam ini mudah-mudahan secepatnya
bisa selesai,” kata Kang Emil.
“Citarum meluap luar biasa.
Kapasitasnya yaitu 800 meter kubik. Kemarin sampai 1.300 meter kubik. Jadi
melebihi tinggi akhirnya menjebol beberapa titik,” imbuhnya.
Berdasarkan data Pusdalops Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Senin (22/2/2021),
tinggi muka air di Kecamatan Pebayuran sekitar 80-250 cm.
Kang Emil mengatakan, bantuan
logistik untuk masyarakat terdampak banjir terus mengalir, baik dari BPBD
Kabupaten, BPBD Provinsi, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sementara warga yang rumahnya
rusak berat maupun roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah
tidak layak huni (rutilahu).
“Untuk kedaruratan mudah-mudahan
ambil contoh yang surut sehingga dapat dikerjakan titik ini, kita akan perbaiki
supaya air tidak mengalir lagi ke titik-titik rumah yang lain,” ucapnya.
“Kita ada anggaran rutilahu.
Membangun rumah baru nanti kita upayakan bisa dari pemerintah kabupaten maupun
provinsi nanti tinggal didata oleh kepala desa,” tambahnya.
Pemerintah Daerah (Pemda)
Provinsi Jabar menganggarkan Rp560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah
rutilahu sepanjang 2021 di 27 daerah.
Selain itu, Kang Emil menjelaskan
bahwa pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jabar terus berjalan. Ada
yang sudah 100 persen selesai. Ada pula yang masih dalam tahap pembangunan.
"Penyodetan Sungai Cisangkuy
sudah 100 persen. Yang tadinya air dari Cisangkuy ke Citarum melewati
permukiman dan bikin banjir, hari ini air dari Cisangkuy sudah dibelokan
langsung ke Citarum tanpa melewati permukiman. Itu contoh program penanganan
banjir yang sudah 100 persen," tuturnya.
Selain Sodetan Cisangkuy,
sejumlah bendungan untuk mengendalikan banjir di beberapa daerah, seperti
Bendungan Sadawarna, sedang berjalan. Pun demikian dengan penanganan banjir di
Kali Bekasi.
"Kali Bekasi ada tiga proyek baru dimulai awal tahun. Upaya penanganan sedang dikerjakan. Ada yang baru dimulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen," tandasnya. (hms/red).