Evakuasi Warga Karawang pakai perahu karet ( foto:istimewa) |
KARAWANG, Faktabandungraya.com,--- Dalam beberapa hari terakhirnya ini, Kabupaten Karawang dikepung oleh Banjir Bandang, bahkan banjir melanda wilayah Karawang semakin meluas, hingga hari minggu (21/02-2021), kemarin, banjir sudah merendam 33 desa yang tersebar di 15 Kecamatan.
Berdasarkan dari BPBD Karawang, sudah
hampir 15 ribu rumah, fasilitas umum, masjid, sekolah dan perkantoran dan juga
rumah sakit juga turut terendam.
Banjir tahun ini lebih meluas
dari tahun –tahun sebelumnya, banjir juga masuk ke wilayah Kota Karawang. Hal ini
disebabkan tingginya intensitas hujan, meluapnya beberapa sungai /kali yang ada
di wilayah Kabupaten Karawang, seperti melaupnya Sungai Citarum, Cibeet, Cikaranggelam, Cikaretetg dan
Sungai Cimalaya.
Dampak banjir bandang yang
melanda di 33 desa se Kab karang tersebut,
telah melumpuhkan perekonomian sebagian masayrakat Karawang, Mereka
tidak bisa menjalankan usahanya karena toko dan tempat usaha dan rumahnya
terendam banjir.
Anggota Komisi IV DPRD
Jabar, Hj. Iis Turniasih merasa sangat
prihatin atas musibah banjir yang
melanda wilayah Kabupaten Karawang, dan telah merendam sekitar 15 ribuan
rumah warga dan fasilitas umum, perkantoran, pertokoan, sekolah dan masjid.
“Banjir bandang yang melanda
wilayah Kabupaten Karawang saat ini, lebih luas dari banjir bandang pada tahun
2010 silam. Untuk itu, dalam mengatasi
banjir di Karawang harus bersinergi bersama, antara pemerintah, TNI-Polri,
Relawan dan masyarakat”.
Demikian dikatakanm Hj.Iis Turniasih anggota Fraksi PDIPerjuangan
DPRD Jabar ini saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (22/-02-2021).
Sinergitas dalam penanggulangan
banjir terutama dalam melakukan evakuasi warga yang rumahnya terendam ketempat
yang lebih aman dari banjir.
Dikatakan, musibah bencana alam
berupa banjir bandang dan tanah longsor di saat musim hujan, tentunya tidak
terlepas dari dampak kerusakan lingkungan. Untuk itu, guna mengantisipasi dan meminimalisir terjadi
korban jiwa, maka koordinasi dan sinergitas antar instansi terkait baik
vertikal maupun horisontal harus ditingkatkan.
Iis menambahkan, sinergitas antar instansi terkait sangat
penting dalam penanganan percepatan penanggulangan banjir “Sinergis antar dinas harus jalan, agar
penanganan penanggulangan bencana alam, bisa dikerjakan sesuai leading sektor
nya,” tutur wakil rakyat daerah pemilihan( dapil) Jabar X Kabupaten
Purwakarta-Karawang ini.
Lebih lanjut politisi perempuan
PDIP Jabar ini mengatakan, disamping meluapnya sungai sungai, tentunya tidak
terlepas dari kerusakan lingkungan disekitar Gunung Sanggabuana yang semakin
gundul . Sehingga bila hujan turun cukup lebat, air hujan tidak terserap
kedalam tanah karena pohon –pohon dikaki gunung sudah gundul.
Selain itu, tentunya tidak
terlapas dari ulah masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga aliran
air tersumbat. Ditambah lagi, banyaknya bangunan liar berdiri di bantaran
sungai, ujarnya.
Masih menurut Iis Turniasih,
banyak cara dalam mengantisipasi
bencana alam longsor dan banjir bandang di Kabupaten Purwakarta dan Karawang,
diantaranya dengan cara penanaman pohon, penghijauan di sejumlah resapan air
serta mencegah terjadinya pengrusakan hutan.
Adapun terkait beberapa wilayah
Kabupaten Karawang yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan, Iis
membenarkan, bahwa Karawang itu memang daerah banjir, salah satunya disebabkan
oleh sodetan Sungai Cibeet yang luar biasa berdampak ke masalah lingkungan.
Selain itu, diperlukan juga
memberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak terus-terusan merusak
lingkungan dan hutan. Membersihkan saluran pembuangan air dari sumbatan
sampah-sampah. Serta melakukan pengerukan sedimentasi sungai dan membebaskan
rumah-rumah/ bangunan yang berdiri di disepanjang bantaran sungai, tandasnya.
(adikaraya/ husein).