TASIKMALAYA, Faktabandungraya.com,—
Fungsi Dinas Kehutanan bukan hanya menjaga
konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan ekosistemnya di lahan-lahan
kritis. Tetapi dapat juga dijadikan
sumber penghasilan yang bernilai ekonomis yaitu pembudidayaan Jamur dan Madu.Ir.H.Herry Dermawan, anggota Komisi II DPRD Jabar dari Fraksi PAN (foto:istimewa)
Anggota Komisi II DPRD Jabar,
Ir.H. Herry Dermawan, mengatakan, hutan-hutan di Jabar dibawah kewenangan Dinas
Kehutanan dan Cabang Dinas Kehutanan
Jabar yang tersebar di beberapa wilayah, memiliki potensi yang luar biasa bila
dikelola secara maksimal sebagai penghasil hutan bukan kayu. Diantara, sebagai pembudidayaan Jamur dan
Madu.
Untuk itu, dalam beberapa kali
rapat kerja dengan pihak Dinas Kehutanan bersarta CDK Wilayah, Komisi II II DPRD Jabar minta agar Dinas Kehutanan
Jabar beserta jajarannya untuk mengkaji potensi
Hutan Rakyat yang berada diwilayah Cabang-cabang. Sehingga produksi
hasil hutan bukan kayu dapat lebih produktif.
Demikian dikatakan, Herry
Dermawan dari Ftaksi PAN DPRD Jabar saat
dihubungi melalui telpon selulernya, Senin (22/03-2021)
Dikatakan, beberapa waktu yang
lalu, Komisi II DPRD Jabar melakukan kunker di
Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI Tasikmlaya, terkait evaluasi
kegiatan Tahun 2020 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Tasikmalaya.
Hasil dari kunker Komisi II, Herry Darmawan mengatakan, KCD Wilayah VI Tasikmalaya yang
meliputi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki lahan seluas 132.266,96 Ha.
Untuk itu, agar hutan tetap terjaga dan
masyarakat memiliki penghasilan yang dapat meningkatkan ekonomi, maka harus
diberdayakan, diberikan pendidikan, pelatihan, pendampingan selama melakukan
pembudidayaan hasil hutan bukan kayu, hingga bisa berjalan mandiri.
“Karena masyarakat itu kalau
sudah tau ilmunya dan mengerti bahwa ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
dari pada usaha yang lain yang tidak jelas dengan spekulasi yang tinggi, lebih
baik itu, dilatih budidaya Jamur atau Madu”, ujarnya.
Ia menambahkan, di wilayah CDK
Wilayah VI Tasikmalaya ini cukup banyak limbah serbuk kayu yang dihasilkan dari
hasil pengolahan kayu. Limbah serbuk
(gergaji) kayu tentunya sangat mendukung budidaya jamur.
Ada beberapa jenis jamur yang
memeiliki mamfaat tinggi yang dapat dikembang biakkan dengan memamfaatkan
limbah serbuk kayu, seperti halnya jamur
kayu sebagai sumber pangan sehat yang bernilai ekonomis, sehingga bisa menjadi
sumber pendapatan.
“Ini sangat menarik, budidayanya
sudah sangat maksimal disamping itu menghadirkan 4 jenis jamur seperti jamur
kuping, tiram coklat, payung dan lainnya, kami melihat pemberdayaan masyarakat
melalui produksi hasil hutan bukan kayu ini sangat baik dan bisa menjadi pilot
project untuk kelompok tani yang lain”, jelasnya.
Dalam situasi pandemi Covid-19
saat ini, bila masyarakat (kelompok Tani Jamur) dilatih dan dibina berbudidaya
jamur tentunya akan dapat meningkatkan produksi jamur yang secara otomatis juga dapat meningkatkan
pendapatan., tandasnya.(adikarya/husein).