BANDUNG,
Faktabandungraya.com,--- Sekretaris DPD
PDI Perjuangan Jawa barat Ir. Ketut Sustiwan mengatakan, sebenarnya mayoritas
rakyat kota Bandung sudah sangat menginginkan
ada perubahan kepemimpinan yang revolusioner, di tingkat Kota Bandung.Sekretaris DPD PDIP Jabar Ir.Ketut Sustiawan dan Didik Jamaludin
(pengurus KNPI KEcamatan Mandalawangi kota Bandung) (foto:istimewa)
Keinginan,
kepemimpinan revolusioner yang inginkan
rakyat kota Bandung seperti Presiden RI Soekarno alias Bung Karno, seperti saat
menghadapi penjajah Belanda jaman kolonial. Namun, kondisi sekarang tentunya
berbeda, yang dihadapi saat ini dan kedepan adalah tantangan kemajuan
teknologi, impreialisme dan neoliberisme.
Hal ini
dikatakan Sekretaris DPD PDIP Jabar Ir. Ketut Sustiawan kepada pengurus KNPI
Kacamatan Mandalasi Kota Bandung adalam acara bincang santai dengan tema “Regenerasi
Kepemimpinan Kota Bandung:, di kantor DPD PDIP Jabar jalan Pelajar Pejuang
Bandung, Selasa(2/3-2021).
Dikatakan, mungkin Pemimpin Kota Bandung tidak mencapai
maqom seperti Bung Karno. Namaun, Kita harus mencari pemimpin baru yang
revolusioner sesuai dengan tuntutan rakyat yang bergelora serta mengantisipasi
tantangan imperialisme dan neoliberisme sekaligus, ujar Ketut "
Hitung-hitungan mereka, yang
menginginkan perubahan dan terwakilkan di parlemen Kota Bandung sesungguhnya
sudah mencapai 70 persen dari total rakyat Kota Bandung.
Sementara
itu, KNPI Kecamatan Mandalajati Kota Bandung Bidang Politik, Hukum dan Ham Didik
Jamaludin mengatakan, pak Ketut
Sustiawan merupakan politisi senior PDI Perjuangan, beliau menitih karier politiknya dari tingkat
bawah. Pernah menjadi anggota DPRD Kota
Bandung, Anggota DPRD Jawa Barat dan kini menjadi anggota DPR RI kali kedua.
Tadi juga
pak Ketut Sustiawan, menyampaikan bahwa Narasi
perjuangan rakyat, khususnya keadilan sosial dan kemakmuran rakyat kecil harus
terus didengungkan. Ditambah,
pemimpin-pemimpin senior harus terus memikirkan arah perjuangan rakyat yang
Ruhnya Bung Karno di Kota Bandung harus di gelorakan kembali agar kaum marhaen
bisa di prioritaskan dari birokrasi Kota Bandung, kata Didik.
"Regenerasi kepemimpinan
bangsa harus menjadi agenda pokok, karena tahun 2024 kaum muda harus
mendominasi politik nasional dan kaum tua
mensupport kaum muda," tandasnya. (*/red).