bank bjb salurkan KUR pada Pembudayaan Ikan Petani Milenial (foto:istimewa) |
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Hermansyah, Perwakilan PT. Agro Jabar dan Perwakilan Divisi Kredit UMKM bank bjb. Proses penyaluran kredit bagi petani milenial ini menjadi yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilakukan kepada petani budidaya jagung melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat di Cikadu Kabupaten Cianjur.
Dalam program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jawa Barat, bank bjb berperan sebagai pelaksana penunjang program yang akan membantu akses permodalan bagi para peserta. Tahapan yang harus dilalui para peserta di antaranya adalah evaluasi kelayakan usaha terhadap proposal rintisan usaha tani, pendampingan proses akad kredit dan bimbingan pengelolaan pemanfaatan modal usaha juga pertangggungjawabannya.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartato mengatakan, selain menyalurkan KUR, bank bjb juga memastikan kelancaran distribusi produk yang dihasilkan petani dengan melakukan assessment terhadap para offtaker sebagai entitas penyerap hasil panen. Baik offtaker yang direkomendasikan pihak dinas terkait maupun pihak lainnya.
“Masalah pertanian bukan hanya soal permodalan saja. Masalah akses pasar, pendampingan dan ketetapan harga hasil panen juga harus ikut dipikirkan. Untuk itu, bank bjb hadir untuk mendukung petani milenial untuk terus berkembang ke level yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Tak hanya sampai di situ, para peserta program Petani Milenial juga akan mendapat dukungan atas seluruh proses peningkatan kapasitas produksi dari awal masa tanam hingga panen. Untuk para pembudidaya ikan kali ini, PT. Agro Jabar telah bekerjasama dengan berbagai institusi dan ritel untuk memastikan penyerapan hasil panen petani lebih maksimal.
“Ini adalah bentuk kontribusi bank bjb dalam membantu kesejahteraan petani milenial memastikan keberlangsungan usaha mereka. Kami berupaya menjaga ekosistem hulu sampai hilir para petani terjamin dengan baik,” ungkapnya.
Adapun terkait jumlah pinjaman yang diterima oleh para peserta Petani Milenial milenial akan disesuaikan dengan rencana kebutuhan usaha (RKU) yang dibutuhkan dalam budidaya. Sementara pola pembayaran angsuran dapat dilakukan sesual dengan siklus usaha yang dibuat dalam RKU tersebut.
“Pembayaran kredit dapat dilakukan baik sesudah panen (yarnen) maupun berdasarkan kesepakatan Bersama. Itulah mengapa kami juga melakukan assessment terhadap para offtaker tersebut. Tujuannya untuk meningkatan skala usaha petani dengan metode kemitraan dari hulu hingga hilir,” ungkap Widi. (*/red).