BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong kader PKK se-Jabar untuk
turun tangan menangani pandemi COVID-19. Salah satunya dengan menjadi tim
pelacak COVID-19. Satu kader PKK bertugas di satu Rukun Tangga (RT).Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membuka Rakerda TP-PKK Jabar dan
peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49 tingkat Jabar secara virtual
dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/7/ 2021).
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil--
menuturkan, tugas kader PKK sebagai tim pelacak COVID-19 yakni mencari warga
yang memiliki gejala COVID-19 atau mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien
COVID-19.
"Saya titip tugas teknis ini
semoga kader PKK bisa menyambut tugas mulia ini," kata Kang Emil saat
membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) TP-PKK Jabar dan peringatan Hari Kesatuan
Gerak PKK ke-49 tingkat Jabar secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung,
Kamis (1/7/ 2021).
Kang Emil mengatakan, kader PKK
dapat melacak warga yang berpotensi terpapar COVID-19 melalui sambungan
telepon. Selain melacak, kader PKK juga harus memotivasi warga agar mau
menjalani tes COVID-19.
Jika warga tersebut positif
COVID-19, kader PKK mesti mengarahkan warga tersebut untuk menjalani isolasi
mandiri, baik di rumah maupun ruang isolasi yang ada di desa atau kelurahan.
"Tugasnya hanya dua
menelepon yang terduga karena kontak erat dan memotivasi agar mau dites,"
ucapnya.
Menurut Kang Emil, pelacakan
dilakukan untuk mendeteksi dini warga yang terpapar COVID-19. Deteksi dini
dilakukan agar pasien COVID-19 mendapatkan penanganan lebih cepat dan mencegah
kegawatan.
"Negara memanggil Anda semua
untuk berperan bela negara melawan COVID-19 hanya dengan modal menelepon
mencari potensi yang sakit," katanya.
Kang Emil menuturkan, pihaknya
membutuhkan sekitar 100.000 kader PKK di 27 kabupaten/kota untuk menjadi tim
pelacak COVID-19 di seluruh RT di Jabar yang mencapai 100.000 RT.
"Saya butuh hampir 100 ribu
pelacak COVID-19 dari kader PKK. Di setiap RT satu orang karena jumlah RT di
Jabar ada 100 ribu lebih," ucapnya.
"Kita ingin tren turun dan
terkendali karena berhasil menemukan orang yang terpapar COVID-19 oleh relawan
PKK," imbuhnya.
Selain itu, Kang Emil
mengapresiasi kontribusi TP-PKK se-Jabar yang berhasil menurunkan angka kasus
stunting, dari 30 persen menjadi 26 persen. "Saya apresiasi peran TP PKK
dalam menurunkan stunting, dulu 30 persen sekarang jadi 26 persen,"
ujarnya.
Angka perkawinan anak di Jabar
juga berhasil ditekan dari 21.000 per tahun kini menjadi 9.000 perkawinan anak.
Namun, Kang Emil juga menyoroti angka perceraian yang masih tinggi yaitu 37.000
kasus. Hal ini disinyalir kurang kuatnya fondasi pernikahan yang diharapkan
dapat diperkuat oleh kader PKK.
"Maka nasihat-nasihat atau penguatan dari PKK jadi sangat penting," tandasnya (hms/red).