Direktur Prasarana Perkeretaapian, Harno Trimadi (foto:humas) |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali jadi bahan perbincangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Dirjen Perkeretaapian dan Dinas Perhubungan. Ciroyom merupakan salah satu titik lokasi jalur KCJB yang menjadi fokus pembenahan.
Direktur Prasarana
Perkeretaapian, Harno Trimadi menjelaskan, jika KCJB ini sudah difungsikan,
maka setiap 10-15 menit sekali kereta akan sering melintas di daerah Ciroyom.
Padahal, secara geografis, daerah Ciroyom termasuk titik yang padat lalu
lintas.
"Ciroyom itu medannya
menurun. Kalau durasi kereta yang lewat akan sesering itu, bisa menyebabkan
banyak dampak negatif. Rencananya, kami akan membangun flyover dan jembatan
penyeberangan orang (JPO) di tahun depan," jelas Harno.
Selain itu, Harno menambahkan,
permasalahan di Ciroyom bukan hanya dari faktor medan, tapi juga termasuk
daerah rawan banjir. Padahal, kereta api cepat sangat riskan jika melalui titik
bajir.
"Untuk menangani
permasalahan ini, kami juga berencana untuk membuat drainase dengan mencari
titik sungai terdekat sebagai tempat pembuangan air berlebihnya,"
imbuhnya.
Menurut Harno, dua proyek
pembenahan KCJB ini akan didiskusikan lebih matang demi memberikan solusi
terbaik untuk pengguna kereta api serta masyarakat sekitar yang sehari-hari
menggunakan lajur lalu lintas. Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana menunjuk tingkat kepadatan kawasan Ciroyom (foto:humas)
"Jangan sampai kereta apinya
lancar, tapi jalan menuju stasiun kereta apinya terhambat. Kita juga tidak mau
kalau masyarakat jadi terganggu oleh KCJB yang lalu lalang. Belum lagi kereta
biasa yang juga melintas," ungkapnya.
Selaras dengan pendapat Harno,
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kota Bandung, Tammi Lasmini menyampaikan
pentingnya juga untuk menyediakan fasilitas flyover di titik Padalarang.
"Jika ini nanti sudah aktif,
kendaraan yang melalui lalu lintas Padalarang ini akan semakin padat. Sehingga,
kita butuh flyover untuk mempermudah masyarakat mengakses jalur ke Kota
Bandung," tutur Tammi.
Selain itu, ujar Tammi, salah
satu lokasi yang cukup krusial juga terdapat di Gedebage Selatan. Jika nantinya
Tegalluar akan menjadi salah satu titik akhir dari KCJB, ruas jalan di Gedebage
Selatan perlu diperluas.
"Kemarin kami juga
berdiskusi bersama warga setempat. Mereka ingin ada pelebaran untuk wilayah
selatan yang menghubungkan Tegalluar dengan Jalan Seokarno Hatta,"
ucapnya.
Menanggapi diskusi ini, Pelaksana
Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan harapannya, agar KCJB
ini lebih baik memiliki titik pemberhentian yang lebih dekat dengan pusat Kota
Bandung. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah berkunjung ke Bandung.
"Kami butuh koneksi ke pusat
Kota Bandung. Semoga nanti bisa diusahakan ada kereta ke Kebon Kawung atau ke
sekitar Leuwi Panjang," ungkapnya. (din/red).