Klik
Dansektor 21 Kol Arh Wahyu Jiantono saat mengecek hasil pengolahan limbah di Lab Uji PT Sansan Saudaratex |
CIMAHI, faktabandungraya.com,- Komandan Sektor 21 Satgas Citarum, Kol Arh Wahyu Jiantono mengaku terkesan dengan sistem dan tata kelola pengolahan air limbah yang dimiliki PT Sansan Saudaratex.
Hal itu diungkapkan Kol Arh Wahyu seusai menyambangi pabrik tekstil di wilayah Subsektor 13 yang berlokasi di Jalan Cibaligo, Kota Cimahi, Rabu (2/2/2022).
"Tadi saya sudah berkeliling (IPAL) nih. Saya melihat instalasi pengolahan limbah di pt sansan saudaratex ini saya katakan luar biasa ya," ujar Kolonel Wahyu.
Ini kali pertama bagi Dansektor 21 melihat secara langsung sistem pengolahan limbah perusahaan tekstil dengan kapasitas 3.000 meter³. Menggunakan metode Biologi-Kimia-Fisika.
Dirinya tak ragu memberikan apresiasi terhadap upaya dan tata kelola limbah yang dilakukan perusahaan ini dalam mendukung kelestarian DAS Citarum. Mulai dari nilai investasi yang digelontorkan hingga profesionalitas SDM yang mengelola IPAL.
"Saya sangat apresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan manajemen pt sansan ini. Mulai dari proses awal ekualisasi, hingga proses terakhir, kimia dan biologi berjalan sebagaimana yang kita harapkan dalam pengolahan limbah," puji Dansektor 21.
Dengan demikian, dirinya memberikan imbauan kepada seluruh manajemen pabrik-pabrik memiliki pengolahan limbah, bisa mencontoh yang sudah diberikan oleh PT Sansan Saudaratex.
"Sehingga tidak mencemari lingkungan kita," tegasnya.
Dansektor 21 Kol Arh Jiantono usai meninjau IPAL PT Sansan Saudaratex |
Menurut Dansektor 21, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bukan semata hanya membangun secara fisik, namun harus ada upaya non fisik yang masuk ke dalam konsep instalasi limbah, yakni Nurani dan Moral dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan.
"Ada upaya non fisik yang harus dimasukan ke dalam konsep pembangunan instalasi limbah. Ada nurani, ada moral yang harus dilakukan dalam rangka untuk tidak mencemari lingkungan di sekitar kita," ungkapnya.
"Mungkin itu. Salut, semoga ini tetap dipertahankan dan ditingkatkan untuk perbaikan lingkungan yang akan datang," pungkasnya.
Pujian dan apresiasi yang diberikan Dansektor 21 terhadap pengolahan limbah perusahaan ini, sepertinya bukan tanpa alasan. Hal itu ditunjukkan dengan tata kelola divisi IPAL yang terstrukur serta tersedianya SDM yang memadai.
Dijelaskan Anggun selaku kepala penanggung jawab IPAL, dalam mengelola pihaknya didukung dan diisi oleh SDM yang berkompeten. Karena selalu memberikan pelatihan-pelatihan penambahan pengetahuan teknologi terbaru dan melakukan bimtek.
Anggun, selaku Kepala Penanggung Jawab IPAL PT. Sansan Saudaratex |
Manajemen divisi IPAL juga telah mengantisipasi dan menyediakan SOP jika terjadi kendala teknis di lapangan.
"Kendala sejauh ini banyaknya di sarana ya. Misalnya kayak pompa tiba-tiba gak jalan, makanya di setiap sarana kita pasang sarana cadangan. Jadi jika ada operator yang menemukan ada masalah, ada panduan yang sudah diberikan," jelasnya.
Dirinya mengaku, upaya peningkatan hasil pengolahan limbah tak lepas dari komitmen dari manajemen perusahaan.
"Alhamdulillah, manajemen (perusahaan) sangat komitmen terhadap lingkungan. Jadi kita tidak kesulitan. Misalnya ada sesuatu masalah yang harus kita pecahkan. 'Bu kita butuh keputusan ini, Oke asal itu untuk kebaikan pengolahan limbah, lakukan," urainya.
Diketahui, sejak diberlakukannya program percepatan pengendalian pencemaran DAS Citarum. PT Sansan Saudaratex mengklaim telah banyak melakukan perubahan dan peningkatan pengolahan limbah. Mulai dari penambahan kapasitas, meningkatkan mutu pengolahan hingga penyediaan SDM yang berkompeten.
Selama melakukan perombakan atau peningkatan kualitas hasil pengolahan limbah cair pabriknya. PT Sansan mengaku telah menggelontorkan investasi sebesar Rp20 Miliar. (Cuy)***