Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Kadisdik Jabar Dedi Supandi saat meninjau ruang praktek siswa (RPS) SMKN 1 Mundu (foto:dok.disdik) |
Sebagai anggota IMO, SMKN I Mundu Cirebon dibolehkan dan memiliki
kewenangan untuk melakukan pendidikan latihan (diklat) kemaritiman dan
keselamatan di air.
Hal tersebut disampaikan Kepala
Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi saat meninjau Kampus 2 SMKN 1
Mundu Kabupaten Cirebon bersama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Jumat (4/2/2022).
"Ini bisa dimanfaatkan untuk
melatih kakak-kakak pembina Pramuka dalam pelatihan safety kegiatan di
air," ujarnya.
Sebagai satu dari 35 SMK yang
diproyeksikan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), lanjut Kadisdik, SMKN 1
Mundu memiliki peluang besar untuk melakukan pengolahan dan budi daya ikan nila
serta udang vaname, termasuk menjual hasil pengolahan dan produksinya.
"Hasil dari BLUD tersebut bisa
dimanfaarkan untuk pemeliharaan dan pemanfaatan ruang-ruang praktik yang ada di
SMK," imbuhnya.
Kadisdik pun optimis, tahun ini, 35
sekolah tersebut telah menjadi BLUD.
Melek Literasi Keuangan
Kadisdik Jabar Dedi Supandi, saat peresmina Ruang Praktek Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon (foto:dok.disdik). |
Sebagai sekolah kemaritiman terbesar
di Jabar, tak sedikit siswa lulusan SMK kemaritiman yang diterima sebagai
tenaga kerja di luar negeri dengan upah cukup besar. Sehingga, urgensi literasi
keuangan penting agar para lulusan SMK bisa lebih bijak mengelola keuangan.
"Karena, banyak lulusan SMK
maritim yang bekerja ke luar (Jepang) dan negara lain, uangnya cepat habis. Di
situlah dibutuhkan literasi keuangan untuk teman-teman SMK," ungkap
Kadisdik.
Untuk itu, lanjutnya, akan dilakukan
proses literasi keuangan bagi siswa SMK dengan menggandeng Bank BJB.
Mengenai literasi keuangan, Kepala
SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin pun mengamini hal tersebut. Dalam waktu dekat,
pihaknya akan segera menggelar literasi keuangan.
"Selain itu, kita juga akan
bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk membuat skema bagaimana agar
upah tak semuanya diturunkan langsung ke anak," katanya.
Sebab, alih-alih menggunakannya
untuk hal sekunder, mereka bisa memanfaatkannya untuk ujian sertifikasi profesi,
tandasnya. (hmsdisdik/sein).