Anggota DPRD Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDIP saat menggelar Reses III di Kec. Harjamukti Kota Cirebon (foto:ist). |
Hari ini, saya hadir ditengah bapak
–ibu untuk menjalankan kegiatan reses untuk menyerap aspirasi ,
sebagaimana perintah konstitusional
bahwa kegiatan reses merupakan kewajiban bagi seluruh anggota dewan dalam
menyerap aspirasi dari daerah pemilihan masing-masing.
“ Saya berharap bapak ibu dapat
menyampaikan aspirasinya untuk diperjuangan ditingkat Jabar agar dapat dukungan
dan direalisasikan”, ujar Syamsul dihadapan warga Kec.Harjamukti
Turut hadir Ketua dan pengurus PAC
PDIP Kec. Harjamukti, Ranting PDIP Kelurahan Larangan, tokoh masyarakat, dan
aparat kewilayahan kecamatan Harjamukti, dari Polsek dan Koramil Harjamukti.
Sebagai wakil rakyat dari Kab/kota
Cirebon dan Indramayu, sirinya siap menyerap aspirasi dan memperjuangkan setiap
aspirasi yang disampaikan agar dapat terealisasi, kata anggota Legislatif Jabar
dari Dapil Jabar XII (Kabupaten/kota Cirebon-Kab Indramayu) ini.
Syamsul yang pernah menjabat Ketua
DPC PDIP Kab Indramayu ini mengatakan, sekarang saya ditugaskan oleh Fraksi
PDIP DPRD Jabar menjadi anggota Komisi
II yang membidangi sector perekonomian mencakup pertanian, perkebunan, kelautan
dan UMKM.
Dalam sesi tanya jawab, salah
seorang peserta reses, menyampaikan aspirasi terkait, kenaikan harga kebutuhan
pokok menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H. Dan ada yang menanyakan soal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),
apakah daging dari Hewan yang terkena PMK aman untuk dikonsumsi ?...
Menanggapi, kenaikan sembako
menjelang Hari Raya Iduladha 1443H, Syamsul mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan kenaikan
harga sembako, diantara, kondisi cuaca sehingga hasil pertanian hasil kurang
baik bahkan ada yang gagal panen.
Adapun terkait PMK, Syamsul
mengatakan, pemerintah terus berupaya melakukan vaksinasi dan pemberian obat-obatan
ke hewan ternak Sapi, kambing atau domba.
Hewan yang terdampak PMK, tidak akan
menular kepada manusia sehingga dagingnya aman dikomsumsi.
Sedangkan terkait Hewan kurban,
Syamsul menghimbau masayrakat tidak perlu khawatir, karena setiap hewan yang
dijual untuk kurban sudah diperiksa kesehatannya dan sesuai dengan syariat
islam.
“Semua hewan kurban sudah diperiksa
oleh Tim Pemeriksaan Kesehatan Hewan yang ditandai dengan kalung “ SEHAT”, dan
ada juga Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupatan/ kota, dimana hewan kurban tersebut
di jual, tandasnya. (adip/husein).