Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tia Fitriani : Pentingannya Keterwakilan Perempuan Legislatif dalam Mengikis Ketimpangan Gender

Rabu, 20 Juli 2022 | 07:01 WIB Last Updated 2022-07-22T00:08:11Z
Anggota KPP Jabar Dra.Hj.Tia Fitriani menjadi narsum dalam kegiatan Sosialisasi Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif Tahun 2022. (foto:hms).



BANDUNGBARAT, Faktabandungraya.com,-- Undang-Undang nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik  mengamanatkan kepada partai politik, untuk menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30 persen.

Upaya dan komitmen kuat dari pemerintah dalam terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan gender dengan terus mendorong tercapainya kuota 30% keterlibatan perempuan di parlemen serta mengikis ketimpangan gender dalam politik.

Namun, hingga kini, Partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah, padahal keterwakilan  perempuan dalam perleman sangat penting.

Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.

“Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30%. Padahal  peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik,”.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat Dra.Hj. Tia Fitriani selaku narasumber dalam acara kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif Tahun 2022.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Kaukus Perempuan Parlemen  (KPP) Prov. Jabar  bekerjasama dengan DP3AKB Provinsi Jawa Barat, bertempat di di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (19/7/2022).  Dengan peserta para perempuan Anggota DPRD Provinsi dan Kab/Kota se-Jawa Barat, dan dari Perwakilan Organisasi Perempuan dan Organisasi Politik di Jawa Barat.

Dalam paparannya Tia Fitriani mengatakan, dari 120 anggota DPRD Jabar, saat ini ada 26 orang dewan perempuan, atau sekitar 21, 7 persen. Jadi masih jauh mencapai 30 Persen keterwakilan perempuan.

Untuk itu, maka KPPI Jabar  merasa terpanggil untuk memberikan pembekalan ilmu tentang strategi membangun partisipasi melalui Public Speaking, membangun interaksi dan fans di media sosial serta optimalisasi langkah/gerakan perempuan legislatif untuk mencapai kesuksesan perempuan di masyarakat, sehingga diharapkan pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang, anggota dewan perempuandi DPRD Jabar dapat bertambah, harap Tia.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan akan menciptakan perempuan-perempuan lebih mampu berjuang didunia politik. Tentunya hal itu dibekali dengan ilmu politik yang akan menyelesaikan masalah perempuan.

Lebih lanjut anggota Dperempuan DPRD Jabar dari Partai Nasdem ini mengatakan, fenomena sekarang perempuan kurang tertarik pada politik, tapi lebih suka ke akademi atau bekerja di perusahaan. Padahal dia berpotensi tapi tidak mau terjun ke dunia politik.

Karena itu, Partai Nasdem membuka peluang sebesar-besarnya bagi perempuan untuk bergabung dengan Nasdem dan menjadi calon anggota legislative pada perhelatan Pinleg 2024 mendatang.

"Kita perlu politisi yang lantang memperjuangkan kaum perempuan di parlemen. Kita tidak boleh dzolim dengan tokoh perempuan, tidak boleh sirik dengan kepemimpinan perempuan tapi kita harus bangga dengan perempuan yang bisa menyuarakan perempuan itu sendiri, khususnya di Jabar, " tandasnya.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala DP3AKB Jabar Ibu Kim Agung, sedangkan yang menjadi narasumber selain Tia Fitriani, juga  Ketua KPP Jabar Ineu Purwadewi Sundari (Wakil Ketua DPRD Jabar dari FPDIP), Hj. Thoriqoh Nasrullah Fitriyah dari Fraksi PAN DPRD Jabar,  H. Sugianto Nengolah,SH, MH dari Fraksi Demokrat ( Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar). (Adip/cuy).

 

×
Berita Terbaru Update