![]() |
Sekdakot Bandung Ema Sumarna selaku Katua Satgasus PKL memimpin rapat koordinasi penataan PKL |
"Sebelum menentukan jangka masa
target, kita harus rincikan terlebih dahulu kategori pelanggaran mulai dari
yang ringat, sedang, sampai terberat. Dengan begitu kita bisa membuat target ke
depan," kata Ema dalam rakor
Penanganan PKL, di Balai Kota Bandung, Kamis, (1/9/2022).
Ema juga mengatakan untuk menyelesaikan persoalan PKL ini, perlu
adanya integrasi antar OPD dan kewilayahan yang terlibat dalam Satgasus PKL.
"Jangan sampai ada lagi alasan
PKL tidak tahu kalau tempat mereka berjualan itu zona merah. Semua harus jelas
penegasan dan penjelasan saat sosialisasi dilakukan," imbuhnya.
Rencananya ada 13 kecamatan dengan
54 titik yang menjadi target penertiban PKL oleh Satpol PP pada pertengahan
September 2022 ini.
Menanggapi hal ini, Asisten Daerah I
Kota Bandung, Asep Saeful Gufron menyampaikan, beberapa lokasi yang akan
ditangani dalam waktu dekat seperti Alun-alun, Monumen Perjuangan Rakyat
(Monju), Gasibu, Tegalega, dan sekitar Jalan Peta.
"Kita terus mendata para PKL
ini yang semakin ke depan posisinya.
Tiap hari Minggu sangat padat di lokasi-lokasi tersebut. Di Tegalega misalnya, ini juga terjadi penambahan PKL. Di dalam penuh, di luar penuh," papar Asep.
![]() |
Sekdakot Bandung Ema Sumarna selaku KetuaSatgasus PKL |
"Di Sumur Bandung dan
Ujungberung ini bisa jadi potensi ledakan PKL sewaktu-waktu. Dulu di Regol juga
begitu. Lalu, kami bersama Camat Regol membongkar lima titik PKL yang makin
menjamur di sana," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota
Bandung, Anton Sunarwibowo menuturkan, bersama Dinas Koperasi dan UKM
(Diskopukm) serta pihak kewilayahan akan mengukur target dan indikator kinerja
untuk pendataan para PKL.
"Kami akui memang indikator dan
data belum jelas. Implementasi model zonasi untuk PKL mash terhambat. Kartu
Pengenal PKL juga perlu dievaluasi kembali," jelas Anton.
Padahal, lanjutnya, PKL ini bisa
dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata. Berdasarkan data Bappelitbang
Kota Bandung, jumlah PKL menurun sejak pandemi Covid-19 dari 22.359 menjadi
19.705.
"Jumlah PKL terbanyak ada di
Kecamatan Coblong sejumlah 4.163. Kedua, Astana Anyar sebanyak 2.036. Ketiga,
di Andir sebanyak 1.583," paparnya.
Ia menambahkan, pada September ini
rencana strategi pola penataan dan pembinaan PKL akan segera dilakukan.
Terbagi menjadi tiga jangka waktu,
yakni jangka pendek untuk pendataan dan penataan tahap I dimulai dari
September-November 2022.
"Lalu, pendataan dan penataan
tahap II jangka menengah dari Januari-April 2023. Kemudian, jangka panjang
untuk pembinaan dan pemberdayaan PKL serta relokasi PKL pada pusat destinasi
wisata di bulan Mei-September 2023," tuturnya.
Selain penanganan PKL, beberapa hal
yang akan menjadi fokus pembahasan Pemkot Bandung ke depannya antara lain,
upaya penanganan kemiskinan, pengendalian harga kebutuhan pokok, layanan
pencarian lapangan pekerjaan, upaya penanganan pengangguran, dan rekayasa
kemacetan. (din/red).