Ketua Fraksi PSI, PKB, dan PPP DPRD Kota Bandung Erick Darmadjaya menjadi narasumber dalam talk show di Radio PRFM Bandung |
Saat hadir sebagai narasumber dalam
talk show Opsi di Radio PRFM Bandung, Erick menilai, program-program yang
dijalankan oleh Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada tahun ini sebagian besar
melanjutkan janji politik almarhum Oded M Danial. Program tersebut di antaranya
inovasi Youth Space, Buruan Sae, dan Kang Pisman.
"Kang Yana Mulyana meneruskan
apa yang menjadi janji politik Kang Oded. Yang dilakukan itu banyak seperti
inovasi Youth Space, Buruan Sae, Kang Pisman," kata Erick, Kamis pekan lalu.
Terkait program yang dilanjutkan
oleh Yana tersebut, kata Erick, mendapat beberapa sudut pandang dari
masyarakat. Ada yang menilai program tersebut bermanfaat dan tidak bermanfaat,
tergantung dari segmentasi sosialnya.
Ia menjelaskan, masyarakat dengan
segmentasi menengah dan menengah ke bawah mengaku merasakan manfaat dari
program seperti Youth Space, Buruan Sae, dan Kang Pisman.
Sementara masyarakat ekonomi
menengah dan menengah ke atas cenderung menginginkan percepatan pembangunan,
infrastruktur, dan mengatasi masalah kemacetan.
"Yang merasakan itu menengah,
menengah ke bawah, sedangkan menengah ke atas punya pola pikir pembangunan,
infrastruktur, dan kemacetan. Itu yang belum terealisasi termasuk perbaikan
Teras Cihampelas," katanya.
Soal kemacetan, menurut Erick, itu
adalah masalah klise dan menjadi masalah di negara-negara lain seperti Singapura
dan Jepang.
Namun, mereka mampu meminimalisir
kemacetan tersebut dengan aturan tegas dari pemerintah daerah sebagai
regulator.
"Jadi perlu campur tangan
pemerintah sebagai regulator, jadi ada otoritas, itu wajib dan harus sebagai
pemerintah mengatur kemacetan," ungkap Erick.
Oleh karena itu, kolaborasi dan
inovasi dari hulu ke hilir sangat diperlukan karena mengatasi kemacetan tidak
semudah itu. Membangun jalan layang saja tidak cukup karena mobil dan penduduk
terus bertambah banyak seiring waktu.
"Tidak semudah itu, dengan
menambah jalan layang, sedangkan mobil dan penduduk bertambah banyak. Dari hulu
ke hilir harus kolaborasi antara daerah, pusat, antar dinas juga. Ini jadi
masalah PR bersama," tegasnya.
Walau demikian, Erick menyebut upaya
dari Pemerintah Kota Bandung untuk mengatasi berbagai masalah sudah terlihat
progresnya. Beberapa di antaranya adalah percepatan pembangunan jalan layang
Kiaracondong-Buahbatu, moda transportasi LRT dan BRT, serta Bandung Caang.
"Sudah terpikirkan dan sudah
dilakukan, contohnya program Kang Yana untuk percepatan pembangunan fly over
Kiracondong Buahbatu, dan LRT, BRT, dan juga Bandung Caang," ujarnya. (Siddiq/red).