Para Pemateri Diskusi Nasional Peran Kelembagaan FK-DKISIP dalam Pembentukan LAMSPAK |
Diskusi Nasional dihadiri para Dekan
FISIP/Ketua STISIP, mantan Dekan, Wakil Dekan dan Ketua prodi, serta
menghadirkan beberapa akademisi anggota FK DKISIP dari berbagai perguruan
tinggi di Indonesia.
Pemateri yang dihadirkan diantaranya
yaitu Dr. M.R. Khairul Muluk, S.Sos., M.Si (Ketua Komite Pemrakarsa LAMSPAKFFIA
Universitas Brawijaya) sebagai keynote speaker. Pemateri lainnya sebagai
narasumber yaitu Prof. Dr. Andriansyah, M.Si. (FISIP Universitas Muhammadiyah
Jakarta), Dr. Soni A. Nulhagim, S.Sos. M.Si. (FISIP Universitas Widyatama),
Drs. Tatang Sudrajat, S.IP. M.Si. (FISIP Universitas Sangga Buana), Dr. Agus
Subagyo, S.IP. M.Si. (FISIP Universitas Jenderal Achmad Yani), Dr. Denny
Hernawan, MA. (FISIP Universitas Djuanda) dan Drs. Denny Ramdhany, M.Si. (FISIP
Universitas Jayabaya).
Rektor UTAMA, Prof. Dr. H. Dadang
Suganda, M. Hum., menyambut gembira keterlibatan FK DKISIP dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan tinggi melalui akreditasi.
Dikemukakan lebih lanjut, sangat
penting adanya penegasan FK DKISIP dalam turut memprakarsai terbentuknya
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) bidang ilmu Sosial, Politik, Administrasi dan
Komunikasi (LAMSPAK).
"Hal-hal yang menjadi
kekurangan dalam akreditasi oleh BAN PT harus diminimalkan oleh LAMSPAK. Selain
itu lembaga ini juga harus mencermati karakteristik perguruan tinggi, khususnya
PTS yang sangat beragam," terangnya.
Sedang Ketua Umum FK DKISIP, Prof.
Dr. Samugyo Ibnu Redjo, MA menegaskan bahwa LAMSPAK yang akan dibentuk ini
jangan sampai terkesan mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ada.
"Keragaman perguruan tinggi,
khususnya PTS, apalagi yang berada di pedalaman harus menjadi perhatian serius.
Misalnya dari aspek infrastuktur, kerjasama internasional dan keuangan,"
ujarnya.
Sementara akademisi dari Universitas
Brawijaya, Dr. M.R. Khairul Muluk sebagai keynote speaker mengemukakan bahwa
LAMSPAK ini diprakarsai oleh 22 asosiasi program studi, keilmuan, profesi atau
pengelola program studi, dan sudah hampir mencapai tahapan final.
Adapun beberapa asosiai itu
diantaranya IAPA, AsiAN, AIABI, AIPI, ASPIKOM, AIHI, IFFTA, APSI, KAPSIPI,
FORDEKIS, FK DKISIP, Perhumas, dan APSI. Rektor UTAMA, Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum
"Aspek instrumen akreditasi
menjadi sesuatu yang krusial untuk dimantapkan oleh pembentuk LAMSPAK, karena
keragaman nama prodi dan jenjang program studi," urainya.
Hal ini pun, sambungnya, akan terus
dimatangkan diantaranya dalam workshop Komite Pemrakarsa LAMSPAK di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, pada 16-18 Februari 2023.
Masih di tempat yang sama,
dikemukakan Prof. Dr. Andriansyah bahwa arti penting upaya evaluasi terhadap
berbagai aspek yang selama ini dilakukan BAN PT, sehingga LAMPSPAK di masa
depan dapat makin proporsional dalam melaksanakan tugasnya untuk akreditasi
program studi.
Adapun Dr. Soni A. Nulhagim
menyoroti peran penting kesamaan pandaangan paara pengelola prodi tentang
instrumen akreditasi yang disepakati bersama oleh para pemanglu kepentingan.
Hal senada disampaikan Drs. Denny Hernawan, MA mengenai perlunya dicegah konflik kepentingan dalam lembaga yang dibentuk masyarakat ini di masa depan. Begitu pula Drs. Denny Ramdhani, M.Si. menyoroti juga tentang perlunya klasterisasi PTS dilihat dari aspek kapabilitas, serta di masa depan dalam menangani “pembajakan” dosen oleh PTS tertentu yang digjaya secara finansial dan sumberdaya lainnya.
Sedang aspek hukum kelembagaan
LAMSPAK ini menurut Drs. Tatang Sudrajat, SIP.,M.Si. sudah disepakati berbentuk
badan hukum perkumpulan, yang memerhatikan berbagai keragaman yang dimiliki
perguruan tinggi, khususnya PTS. (*)