Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023, Momentum Transformasi Kesehatan Masyarakat

Senin, 11 Desember 2023 | 23:59 WIB Last Updated 2023-12-11T17:00:55Z
Kadinkes  Kota Bandung Anhar Hadian memberikan apresiasi kepada petugas kesehatan dlm peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang prima bagi masyarakat. Hal ini mengacu pada enam pilar transformasi kesehatan masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 Tingkat Kota Bandung Tahun 2023 di Kantor Dinas Kesehatan, Minggu 10 Desember 2023.

"Kementerian kesehatan telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan masyarakat untuk Indonesia maju. Kita ingin menjadi bagian untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maju," kata dia.

Masing-masing pilar transformasi tersebut yakni layanan primer, pilar transformasi layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan dan pilar transformasi teknologi kesehatan.

Menurutnya, keenam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia harus dibangun bersama dan terus menerus sebagaimana amanat yang terdapat dalam UUD 1945

"Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan negara bertanggung jawab terhadap penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, tranformasi kesehatan tersebut tidaklah mudah. Lebih lanjut, kata Anhar, pasca pandemi tantangan kesehatan tidak menjadi semakin mudah bahkan semakin menantang.


Tropy yang disediakan Dinkes Kota BAndung dlam acara peringaan Hakesnas  2023

 
Kendati demikian, Anhar optimis semua tantangan tersebut dapat dilewati dengan semangat dan kebersamaan semua pihak.

"Semua masih dalam proses (tranformasi kesehatan), ini perubahan paradigma yang cukup besar. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi. Contohnya pemanfaatan  rekam medis elektronik, mengubah budaya rekam medis awalnya tulis tangan menjadi elektronik. Ini perlu adaptasi bersama. Tantangannya masih sangat besar," ungkapnya.

"Saya ambil contoh adanya covid, Wolbachia, monkey fox. Semua masalah itu dulu tereduksi karena pandemi. Dengan tekad semangat dan kebersamaan semua bisa diselesaikan," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada 18 insan kesehatan yang telah berjuang tanpa mengenal lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan khususnya di kota Bandung.

"Sebagai apresiasi kita memberikan penghargaan puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya dengan kinerja terbaik dari beberapa hal. Total ada 18 kriteria yang kita berikan apresiasi," katanya.

Selain itu, ada juga serangkaian kegiatan mulai lomba voli, futsal, gerak jalan dan lainnya. Digelar pula kegiatan yang menyentuh masyarakat langsung melalui pemeriksaan penyakit tidak menular dengan sasaran hampir 15.000 orang.

"Ini sebagai rasa syukur, setelah 3 tahun kita menghadapi pandemi," ujarnya. (rob/red).

×
Berita Terbaru Update