![]() |
Hewan sehat ditandai barcode dan lebel sehat layak untuk kurban |
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban
sangat penting, sebagai langkah antisipasi masuknya Penyakit Mulut dan Kuku
(PMK) dan Antraks di wilayah Jabar, menjelang perayaan hari raya kurban
mendatang.
“Antisipasi PMK dan Antraks ini,
sangat penting, mengingat beberapa tahun kebelakang, masih ditemukan hewan kurban
yang dikirim dari Jateng, Jatim dan NTB terjangkit PMK dan Antraks masuk ke
wilayah Jabar”.
Demikian dikatakan Nia Purnakania saat
dimintai pandapatnya terkait antisipasi penyakit PMK dan Antraks masuk ke Jabar
menjelang hari raya kurban, di Gedung DPRD Jabar, baru-baru ini.
Wilayah Jawa Barat memiliki potensi
yang besar bagi pengekspor dan penjual ternak kurban, untuk memenuhi kebutuhan
hewan kurban. Untuk itu, kita dari DPRD Jabar mendorong pemerintah daerah
melalui DKPP untuk melakuan pengawasan lalu lintas hewan ternak masuk Jabar.
Dalam rapat beberapa waktu lalu DPRD
Jabar melalui Komisi II, sudah meminta pemerintah melalui DKPP untuk
memperketat pemeriksaan hewan ternak masuk Jabar. Pemeriksaan kesehatan ternak
tersebut dilakukan di pos check point baik yang berada Bogor, Bekasi , Banjar,
Cirebon, Indramayu.
![]() |
Anggota DPRD Jabar Hj.Nia Purnakania, SH, M.Kn dari FPDIP |
Memang hingga saat ini, di Jabar belum ditemukan hewan ternak untuk
kurban terjangkit penyakit PMK maupun Antraks.
Namun, seiring meningkatkan
kebutuhan hewan kurban, tentunya harus diperketat pemeriksaan terhadap hewan
ternak, seperti Domba, Kambing dan Sapi. Hal ini, penting sekali sebagai tindakan antisipatif
penyebaran Antraks”, kata Nia Purnakania yang juga Ketua DPC PDIP Kab Bandung ini.
Selain memperketat arus lalulintas dan
pemeriksaan di pos check point, Nia juga
minta agar dilakukan pengawasan teknis secara optimal, mulai dari pemeriksaan dokumen seperti
Sertifikat Kesehatan Hewan (SVKH), asal-usul hewan, tempat penampungan, hingga
proses penyembelihan dan pemeriksaan daging, tandasnya. (Adip/sein).