![]() |
Ketua DPRD Jabar Dr.Buky Wibawa, M.Si dari Fraksi Gerindra ( Foto:ist). |
Menurut
Ketua DPRD Jabar Dr.Buky Wibawa, M.Si, keinginan Wali kota Bandung M.Farhan
untuk mereaktivasi Bandara Husein Sastranegara dengan dalil untuk kepentingan
perekonomian dan tingkat kunjungan wisatawan dari Malaysia untuk berbeanja di Pasar
Baru menurun drastis, sejak penerbangan Internationnal
/ nasional dari Bandara Husein di Sastranegara ke Bandara BIJB
Kertajati-Majalengka.
“Mereaktivasi
Bandara Husein Sastranegara, perlu kajian mendalam, sebab , wacana tersebut
akan beririsan dengan perkembangan dan kepentingan Bandara Internasional Jawa
Barat (BIJB) Kertajati -Majalengka”,
Demikian
dikatakan Buky Wibawa kepada media dalam acara silaturahmi bersama wartawan yang
tergabung dalam Ikatawan Wartawan Parlemen (IWP), digedung DPRD Jabar, baru-baru
ini Jabar.
Apakah
reaktivasi Bandara Husein itu satu-satunya jalan keluar untuk masalah terutama
barkaitan dengan peningkatan wisata di Bandung?,
"
Kalau hanya alasannya, tingkat kunjungan wisatawan dari Malaysia menurun
berbelanja di Pasar Baru Bandung. Namun, nyatanya hingga saat ini, tingkat kunjungan
wisatawan belanja di Pasar Baru tetap ramai, Jadi , wacana reaktivasi Bandara
Husein Sastranagera karena menurunnya tingkat kunjungan wisata ke pasar baru kurang
tepat. Hal ini buktinya hingga saat ini
masih banyak pengunjungnya, kata Buky dari Fraksi Gerindra ini.
Apalagi
sampai saat ini, Bandara Kertajati belum beroperasi secara optimal. Hampir
setiap tahun, bandara tersebut meminta penyertaan modal dari Pemprov Jabar.
"Sebetulnya BIJB belum tumbuh seperti yang diharapkan, tadinya kan
berharap setelah Tol Cisumdawu beroperasi, BIJB akan dinikmati karena aksesnya
lebih mudah," katanya.
Lebih
lanjut, Buky Wibawa mengatakan, hingga kini keberadaan BIJB Kertajati belum
optimal. Walaupun Tol Cisumdawu sudah beroperasinal. ternyata tidak menjamin
Bandara Kertajati jadi pilihan masyarakat. Bahkan dengan adanya Kereta Cepat
Whoosh yang membuat masyarakat lebih memilih terbang dari Bandara Halim
Perdanakusuma bukan melalui BIJB Kertajati.
Oleh
karenanya, Pemprov dan DPRD Jabar terus berpikir cara membuat Bandara Kertajati
beroperasi optimal. "Jabar perlu memiliki bandara yang menjadi kebanggaan
dan itu dirintis sudah cukup lama, dieksekusi di zaman Pak Aher (Gubernur Ahmad
Heryawan), tapi ada kendala sehingga BIJB belum sampai pada titik yang
diharapkan. Pihak terkait terus berpikir supaya BIJB (Bandara Kertajati)
optimal," katanya.
Terkait
Bandara Husein, menurut Buky Wibawa biarlah Angkatan Udara di sana yang
ngurusnya. Bandara Kertajati tetap kita pertahankan. Operasionalnya memang
belum optimal tapi BJIB saat ini setiap nulan dipergunakan Jemaah untuk Umroh.
Badan
Pusat Statistik (BPS) Jabar sempat mencatat bahwa kunjungan wisatawan
mancanegara ke Jabar selama 2024 tercatat di angka 10.309 orang. Angka itu naik
jika dibanding 2023 yang masih di 3.221.
"Jadi
saya kira masih ada terobosan-terobosan yang perlu dilakukan oleh Pemprov Jabar
untuk bisa mengembangkan BIJB, mungkin bisa menarik lebih banyak atau
mengundang investor tertentu yang bisa membuka akses lebih efisien lagi ke BIJB,"
tandasnya.(AdiP/sein/ter).