![]() |
Wakil wali kota Bandung, H. Erwin memantau pasar murah di Kec. Antapani di Lapang Gasmin |
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin
mengungkapkan, kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mengendalikan
inflasi serta memastikan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi.
“Bazar Murah ini kami adakan untuk
pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan pangan, apalagi kita menjelang
Iduladha. Jangan sampai ada panic buying atau produsen menaikkan harga
seenaknya,” ujarnya di sela-sela meninjau Bazzar Murah Kecamatan Antapani, di
Lapang Gasmin, Rabu 21 Mei 2025.
Menurutnya, penyelenggaraan di seluruh
kecamatan bertujuan agar semua warga bisa merasakan manfaatnya. Selain itu agar
pemerintah bisa lebih mudah mengontrol distribusi pangan di tingkat wilayah.
“Saya lihat warga membeli sesuai
kebutuhan, tidak borong. Artinya, masyarakat percaya bahwa pemerintah mampu
menjamin stok pangan dan menjaga harga tetap stabil,” lanjutnya.
Ia memastikan, Pemkot Bandung tidak
akan tinggal diam terhadap praktik curang.
“Kalau ada yang ketahuan menimbun,
kami akan tindak tegas,” katanya.
Pada bazaar tersebut, sejumlah
kebutuhan pokok seperti gas, daging, dan telur ayam dijual dengan harga yang
relatif murah. Namun, warga tetap bijak berbelanja.
“Harga-harga di sini cukup terjangkau.
Tapi yang menarik, meskipun murah, warga tetap membeli sesuai kebutuhan. Ini
menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam berbelanja,” ujarnya.
Rustini warga Antapani pun mengaku
harga yang ada di Bazzar Murah cukup terjangkau dibanding pasar.
“Harganya lumayan murah, lumayan
perbandingan harganya beda Rp5.000 -10.000,” ungkapnya.
Ia pun merasa senang karena lokasi
Bazar Murah dekat dengan tempat tinggalnya.
“Deket juga lokasinya, ini yang membuat ibu-ibu semangat belanja,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny A. Nurudin menyampaikan,
pihaknya terus memperkuat sinergi dengan BUMN, distributor, dan ritel modern.Emak-emak memperlihatkan belanjaan di pasar murah di Kec. Antapani
Pihaknya juga berkerja sama dengan
kewilayahan dalam upaya mendukung pelaku UKM unggulan.
“Kami menjalin kerja sama strategis
dengan berbagai pihak, seperti BUMN, distributor, dan ritel, untuk memastikan
pasokan barang kebutuhan pokok tetap lancar. Ini juga membantu UKM lokal agar
produknya bisa masuk ke pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Beberapa kebutuhan pokok yang
disediakan meliputi beras, minyak goreng, sayuran, daging ayam, daging sapi,
dan telur.
Terkait harga, ia menegaskan bahwa
kondisi pasar saat ini relatif stabil.
“Alhamdulillah, harga di pasar
cenderung stabil, apalagi menjelang hari besar keagamaan. Kami memang rutin
menggelar kegiatan seperti ini agar masyarakat mudah mendapatkan kebutuhan
dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Ia juga memastikan ketersediaan stok
pangan, khususnya beras.
“Stok beras di Bulog aman, bahkan
lebih dari cukup, yang jelas, untuk komoditas utama kita aman,” tambahnya.
Terkait perbedaan harga dengan pasar,
ia mengakui memang ada selisih namun masih dalam batas wajar.
“Misalnya daging sapi di sini jual
Rp115.000 per kilogram, sementara di pasar bisa Rp130.000. Ayam di sini
Rp29.000, sedangkan di pasar sekitar Rp36.000. Jadi memang lebih murah, tapi
tetap berkualitas,” bebernya.(yan/red).