Pada kegiatan bertajuk “Lansia
Terawat, Indonesia Bermartabat” tersebut, diisi dengan sesi diskusi, salah
satunya membahas terkait keinginan untuk mewujudkan wilayah Kelurahan
Rancanumpang, sebagai salah satu kelurahan ramah lansia di Kota Bandung.
"Bertepatan dengan Peringatan
Hari Lanjut Usia Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni lalu, terdapat
keinginan dari masyarakat dan juga tokoh masyarakat yang tadi disampaikan oleh
Plt. Lurah Rancanumpang, untuk mewujudkan wilayah ramah lansia di Kelurahan
Rancanumpang," ujarnya.
Kang Edwin pun menjelaskan, adapun
harapan yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut sangat mungkin diwujudkan.
Terlebih hal itu pun seiring dengan program Pemerintah Kota Bandung, yakni
sebagai Kota Ramah Lansia yang dideklarasikan pada 2022 lalu.
Selain itu, visi dari Pemerintah Kota
Bandung saat ini pun adalah Bandung Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis
(UTAMA). Salah satu poin tersebut adalah kota yang terbuka atau inklusif,
termasuk kepada warga disabilitas dan juga lansia.
"Maka berkaitan dengan hal
tersebut, insyaallah kami di DPRD Kota Bandung akan mendukung terwujudnya
keinginan ini, untuk mewujudkan Kelurahan Rancanumpang yang ramah lansia,"
ucapnya.
Kang Edwin pun menuturkan, untuk
mewujudkan kelurahan ramah lansia, maka perlu disusun terkait program-program
yang dapat memberdayakan para lansia di Kelurahan Rancanumpang.
Menurut Edwin, agar para lansia tersebut
tetap berada pada usia yang produktif, para lansia perlu diajak untuk tetap
bergerak, artinya tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menyehatkan
jasmani, seperti senam dan olahraga ringan lainnya.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan
untuk dapat memfasilitasi ketersediaan perlengkapan penunjang aktivitas
kegiatan olahraga tersebut.
Kemudian, para lansia pun harus
didukung terkait kegiatan yang dapat merangsang kemampuan kognitif dengan tetap
mengasah kemampuan berpikir, sehingga dapat mencegah terjadinya kepikunan.
"Selain kita perlu men-support
terkait kebutuhan kegiatannya, tapi juga kita akan dukung dari sisi kebutuhan
kesehatan dari para lansia ini. Apalagi kebetulan saat ini, Posbindu di setiap
kewilayahan, para petugas PKK memiliki program untuk terus memonitor kesehatan
para lansia. Saya kira semua ini bisa dilakukan dan berjalan secara
stimultan," tuturnya.
Kang Edwin menambahkan, di samping
dukungan terkait aktivitas dan kemampuan berpikir, para lansia pun perlu
disalurkan pada peningkatan keterampilan melalui program-program pelatihan
hasil aspirasi kegiatan reses para anggota DPRD Kota Bandung untuk
memberdayakan para lansia ini.
"Jadi insyaallah selain sehat
jasmaninya, tetap tajam kemampuan berpikirnya, dan juga ditambah dengan
keterampilannya. Apalagi di beberapa negara maju, usia lansia adalah usia yang
masih tetap produktif, jadi kami pun ingin mewujudkan hal tersebut bagi para
lansia di Kota Bandung," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil
riset, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar yang penduduknya malas
untuk bergerak atau melakukan aktivitas. Oleh karena itu, pola pikir dari
kebiasaan masyarakat tersebut perlu adanya inovasi untuk dapat mewujudkan
sebuah perubahan.
Sehingga ia meyakini harapan tersebut
akan dapat terwujud dengan ikhtiar yang harus terus dilakukan secara
bersama-sama, baik oleh dukungan pemerintah dan juga seluruh elemen masyarakat
Kota Bandung.
"Tentu untuk merubah sebuah karakter
tentu tidak mudah, namun jika dilakukan dengan niat dan semangat yang sama,
maka insyaallah harapan dan keinginan tersebut akan dapat diwujudkan,"
katanya. (Cipta/red).