![]() |
KPK RI sosialisasikan Pencegahan Gratifikasi kepada Anggota DPRD Jabar dan Sekkwan Jabar |
Kegiatan sosialisasi pencegahan
gratifikasi yang dilakukan oleh Tim
Pemberantasan Pencegahan Gratifikasi (PPG) KPK RI yang dipimpin oleh Julianto diikuti oleh
Pimpinan dan anggota DPRD Jabar,
dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD Jabar, Jum’at (11/07/2025).
Ketua DPRD Jabar Dr.H. Buky Wibawa
didampingi Wakil Ketua M.Q.Iswara menyampaikan apresiasi dan berterima kasih
kepada Tim PPG KPK RI yang telah mensosialisasi pencegahan gratifikasi.
“DPRD Jabar sangat menyambut baik
kegiatan sosialisasi pencegahan gratifikasi oleh KPK RI, Hal ini sebagai bukti
komitmen DPRD Jabar mendukung langkah preventif
pencegahan korupsi dan gratifikasi bagi seluruh anggota DPRD Jabar dalam membangun zona integritas”, kata Buky.
Buky menambahkan, bahwa kegiatan sosialisasi pencegahan
gratifikasi dilingkungan DPRD Jabar
bukan hanya bersifat formalitas tapi merupuakan momentum untuk menamkan budaya
antai korupsi sejak dini di lingkungan DPRD Jabar.
Tadi Tim PPG PKP RI memaparkan
beberapa varian gratifikasi, jumlah variannya cukup banyak. Hal ini tentunya
menambah pengetahuan kami terhadap gratifikasi. Jadi sekali lagi saya ucapkan
terima kasih, ujarnya.
Ketua Tim Sosialisasi PPG KPK RI
Julianto mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi Gratifikasi yang dilakukan KPK
RI sangat penting bagi seluruh anggota DPRD Jabar agar terhindar dari pelanggaran gratifikasi yang sering dimanfaatkan oleh relasi
kekuasaan dan pelayanan public.
Menurutnya Julianto, skor pengendalian
gratifikasi di Jawa Barat mulai membaik, dengan capaian tertinggi sebesar 363
poin dari hasil penilaian sistem pelaporan elektronik (Gratifikasi Online).
“Skor ini menunjukkan tren positif. Artinya, ada semangat perubahan di tubuh birokrasi, termasuk legislatif. Tapi tentu kita tak boleh puas dulu. Pengawasan tetap harus ditingkatkan,” ungkap Julianto.
Julianto (Ketua Tim Sosialiasi KPK RI) didampingi Pimpinan DPRD Jabar dlm jumpa pers
Tak hanya edukatif, kegiatan ini juga
membongkar sejumlah persoalan laten, seperti minimnya kesadaran pelaporan harta
kekayaan dan kurangnya frekuensi update data dari sebagian oknum pejabat
publik.
Julianto juga mengatakan, bahwa DPRD
Jawa Barat hingga saat ini belum ada laporan penerimaan gratifikasi.
“Selama ini ya, untuk di DPRD Jawa
Barat, kami (KPK RI-red) belum ada penerimaan laporan gratifikasi,
mudah-mudahan tidak terjadi, bahaya. Mudah-mudahan tidak terjadi, apalagi
setelah adanya sosialisasi ini semakin meningkatkan kesadaran para anggota
dewan untuk melaporkan gratifikasi yang diterima sesuai dengan yang telah
digariskan melakukan PPG itu sendiri," kata Julianto.
Untuk itu, kami atas nama Tim
Sosialisasi KPK RI, mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari Pimpinan
dan seluruh anggota DPRD Jabar termasuk juga seluruh pegawai Sekretariat Dewan
Jabar, ujar Julianto.
“ Semoga melalui kegiatan sosialisasi
ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang kuat kepada para anggota dewan
dan pegawai DPRD Jawa Barat, sehingga terhindar dari tindak pidana korupsi,
khususnya gratifikasi, harapnya.
Sementara itu ditempat yang sama,
Wakil Ketua DPRD Jabar M.Q.Iswara
mengatakan, bhawa kegiatan sosialisasi hari ini oleh Tim PPG KPK RI
terfokus pada gratifikasi.
“Alhamdulillah yang hadir langsung kedua tim pemberantasan pencegahan gratifikasi, serta tim dan juga para analis pemberantasan," katanya.
![]() |
Tim Sosialisasi KPK foto bersama Pimpinan dan anggota DPRD Jabar |
Tadi Tim PPG KPK RI sangat jelas
menjelaskan dengan detail mengenai cara-cara mencegah gratifikasi. Sehingga
kita (Dewan-red) tidak terkena korupsi dan gratifikasi, ujar Iswara.
Lebih lanjut Iswara menagatakan, tadi
ada sebanyak 99 anggota DPRD Jabar jadi peserta dan ditambah puluhan pegawai
sekretariat.
Selama kegiatan sosialisasi seluruh
peserta sangat antusias mengikuti apa yang disampaikan KPK mengenai tata cara
pelaporan, sanksi pidana, serta studi kasus seputar gratifikasi mendapat
perhatian khusus dari peserta yang aktif berdiskusi dan bertanya.
Langkah ini mendapat apresiasi karena
menunjukkan bahwa DPRD Jabar tidak ingin hanya menjadi objek pengawasan, tetapi
juga menjadi pelaku perubahan. Dengan semangat kolaborasi dan edukasi ini, DPRD
Jabar berupaya menjadi role model lembaga legislatif yang bersih, transparan,
dan akuntabel.(sein).