![]() |
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) di atas lahan milik Pos Indonesia |
Di tengah tren global menuju energi
bersih dan terbarukan, Indonesia mulai memetakan langkah konkret untuk
mendukung ekosistem kendaraan listrik (EVs).
Salah satu langkah terbaru yang
dilakukan PT Pos Properti Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama
strategis dengan PT Utomo Chargeplus Indonesia untuk pembangunan Stasiun
Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) di atas lahan milik Pos Indonesia.
Perjanjian kerja sama ini mencakup pemanfaatan lahan aset, sekaligus mendukung
agenda nasional dalam akselerasi transisi energi terbarukan.
PT Utomo Chargeplus Indonesia, atau
lebih dikenal dengan Utomo Chargeplus, akan membangun sebanyak 1.823 titik
charging port di berbagai lokasi aset strategis milik Pos Indonesia.
Pembangunan charging port ini akan
tersebar di berbagai kota besar dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, mulai
dari Aceh, Medan, Padang, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Bali, Banjarmasin, Banjarbaru, Pontianak, Samarinda, Makassar,
Manado, Palu, hingga wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur
(NTT).
Langkah PT Pos Properti Indonesia
menunjukkan sinergi konkret antara BUMN dan sektor lainnya. Laporan terbaru
Renewable Energy Highlights 2025 oleh IRENA mencatat bahwa Asia merupakan
kawasan pemimpin dalam pertumbuhan energi terbarukan, dengan total produksi
listrik hijau mencapai 4.008 TWh pada 2023, angka tertinggi secara global.
Di Asia, termasuk Indonesia, energi terbarukan
baru menyumbang sekitar 26.6% dari bauran listrik nasional. Namun angka
tersebut menunjukkan potensi besar yang dapat ditingkatkan melalui sinergi
sektor publik dan swasta, termasuk dalam pemanfaatan aset-aset strategis
seperti yang dimiliki oleh Pos Indonesia.
“Ini bukan hanya pemanfaatan lahan,
tapi cara kami ikut membangun ekosistem EVs yang sehat dan menjangkau lebih
banyak masyarakat di area urban dan suburban,” ujar Junita Roemawi, Direktur PT
Pos Properti Indonesia.
Dengan jaringan properti yang tersebar
dari pusat kota hingga daerah pinggiran di seluruh Indonesia, Pos Properti
memiliki peran unik sebagai katalis transformasi energi.
Lebih dari sekadar bisnis yang
dijalankan, inisiatif ini menjadi model bagaimana BUMN dapat membuka peluang
baru dalam industri masa depan.
Apalagi, dalam konteks target global
mencapai 11 TW energi terbarukan pada 2030, infrastruktur penunjang seperti
SPKL menjadi kunci. Pos Properti Indonesia menegaskan komitmennya untuk tetap
adaptif dan proaktif di tengah arus perubahan besar ini.